Tidak dapat dipungkiri, ternyata masih sangat banyak orang
awam, yang juga sangat awam dengan istilah “Multiverse”. Hanya segelintir orang
diseluruh planet bumi yang pernah mendengarnya, hanya sedikit yang memahaminya
dan hanya sedikit yang menyempatkan diri untuk mengkajinya. Apakah sesuatu yang
disebut multiverse itu memang ada? Tanpa bermaksud “berspekulasi”, dari sisi
logika ilmu pengetahuan hal itu sangat mungkin mengingat alam raya yang kita
huni ini ternyata sangat luas. Dan tanpa bermaksud “membatasi” ke-mahakuasa-an
Tuhan, dari sisi agama hal itu juga sangat mungkin. Jika demikian apakah
sesungguhnya multiverse itu?
Menurut wikipedia berbahasa Indonesia, defenisi dari
multiverse (banyak universe) adalah himpunan hipotesis alam semesta dengan
beberapa (banyak) kemungkinan, termasuk alam semesta kita, yang bersama-sama
terdiri dari segala sesuatu yang ada dan dapat eksis: keseluruhan ruang, waktu,
materi, dan energi serta hukum fisika dan konstanta yang
menggambarkan mereka. Istilah Multiverse diciptakan pada tahun 1895 oleh filsuf
Amerika dan psikolog William James. Banyaknya alam semesta dalam kosmologi
multiverse kadang-kadang disebut alam semesta paralel.
Sejujurnya Alkitab menyinggung tentang adanya multiverse atau
lebih dari satu universe. Sebelum
melangkah lebih jauh, ada baiknya kita terlebih dahulu memahami apa yang
dimaksud dengan; ruang, ruang-waktu dan langit. Ruang diartikan sebagai sebuah rongga
yang terbatas atau terlingkung oleh bidang atau dapat juga diartikan sebagai
rongga yang tidak terbatas tempat segala yang ada. Sementara, ruangan adalah
suatu tempat tertutup dengan langit-langit yang berada dirumah atau bentuk
bangunan lainnya. Dengan kata lain, ruangan adalah suatu rongga yang
terlingkungi oleh suatu bidang. Sementara itu, ruang-waktu adalah suatu
bangunan yang merupakan hasil permodelan matematika yang dibingkai dari dimensi
panjang, dimensi lebar dan dimensi tinggi yang mengikutsertakan dimensi waktu
menjadi satu kesatuan yang kontinuitas
(kesinambungan / kelanjutan / kelangsungan).
Langit adalah ruang luas
yang terbentang diatas bumi (diluar bumi)
tempat keberadaan bulan, matahari, planet, bintang-bintang dan lain-lain yang
dalam bahasa Inggris disebut Heaven
(langit / dunia supranatural). Dari sekian banyak sinonim (persamaan) dari “langit”
alias ruang-waktu, terdapat banyak
kosakata dari kata “langit” dan tiga diantaranya adalah; ruangan, bentangan langit dan angkasa luar.
Dengan demikian, kata “langit” jelas merupakan sebuah ruang atau sebuah ruang-waktu (ruang alam). Jadi, baik alam surgawi (Firdaus). Alam tehom (Multiverse) maupun alam semesta (Universe), semuanya adalah
berupa ruang-waktu (ruang alam).
Hanya saja yang membedakan seluruh ruang-waktu
yang ada adalah jumlah dimensional yang menyusunnya. Tentu saja jumlah
dimensional yang menyusun alam surgawi
(Firdaus) sangat kompleks jika dibandingkan dengan jumlah dimensional yang
menyusun alam tehom (Multiverse) dan alam semesta (Universe). Setelah kita
memahami apa itu langit, ruang, dan ruang-waktu, mari kita melanjutkan
pembahasan kita!
Rumah Multiverse Disebut
Langit Dari Segala Langit
Alkitab
banyak berbicara tentang ruang-waktu (Langit),
baik ruang alam dunia maupun ruang alam surgawi. Ruang alam surgawi adalah
ruang-waktu yang diciptakan oleh YHWH paling
awal. Setelah ruang-waktu surgawi
bersama materi-materi roh yang mengisinya tercipta, kemudian kedalam ruang-waktu
alam roh tersebut, Tuhan YHWH memasukkan entitas sang logos atau sang hikmat
(Yesus Kristus), yang ada secara otomatis dimiliki oleh Tuhan YHWH, dan hidup
serta menyatu didalam entitas YHWH sendiri.
Ketika
sang Logos telah masuk menempati ruang-waktu alam surgawi, bersama dengan Bapa
(YHWH) sang Logos mulai menciptakan makhluk penghuni surgawi (Malaikat).
Entitas malaikat yang pertamakali diciptakan oleh sang logos (Yesus kristus)
adalah malaikat Lucifer (makhluk yang pertamakali diterbitkan / dicipta),
oleh karena itu, ia dinamakan Lucifer. Kemudian dilanjutkan dengan
penciptaan malaikat yang lain.
Setelah Tuhan YHWH dan Yesus Kristus / sang Logos
menciptakan ruang alam surgawi beserta materi roh dan makhluk roh penghuninya,
kemudian MEREKA (Tuhan YHWH dan Yesus) menciptakan dunia.
Pertama, MEREKA (Tuhan YHWH dan Yesus) menciptakan ruang khusus.
Ruang khusus ini adalah ruang induk alam dunia. Ruang induk alam dunia ini
diciptakan dan ditempatkan didalam ruang surgawi, ruang induk ini
merupakan rumah yang dipersiapkan untuk menempatkan ruang-ruang dunia yang
lebih kecil (Universe), yang nantinya diciptakan didalam ruang induk / ruang
khusus itu.
Ruang induk alam dunia itulah yang disebut ruang (Langit) Multiverse. Didalam Alkitab berbahasa Indonesia disebut dengan istilah “langit yang mengatasi segala langit”,
sementara pada Alkitab versi KJV (King james Version) disebut dengan istilah “Heaven Of Heavens” yang jika diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia kurang-lebih bermakna “Langit dari segala langit”. Istilah “langit
dari segala langit” jelas merupakan kalimat yang berbentuk bahasa fenomena
tentang sebuah langit yang berukuran besar yang didalamnya terdapat banyak
langit yang lebih kecil, yang oleh sains disebut universe. Rumah multiverse ini
adalah langit yang memiliki ukuran volume yang lebih besar dan lebih luas.
Karena ukurannya sangat besar, tentu saja ukuran dari universe yang terdapat
didalamnya lebih kecil dari ukuran rumah multiverse tempat keberadaan segala
universe tersebut.
2 Tawarikh 6:18 KJV; But will God in very deed dwell with men on the earth? behold, heaven (Heaven / Throne of Jesus) and the heaven (Home of Multiverse) of heavens (Multiverse) cannot contain thee; how much less this house which I have built! Tetapi benarkah Elohim hendak diam bersama dengan manusia di atas bumi? Sesungguhnya langit (Surga), bahkan langit (Home of Multiverse) yang mengatasi segala langitpun (Multiverse) tidaklah dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini.
1 Raja –raja 8: 27 KJV: But will God indeed dwell on the earth?
behold, the heaven (Heaven of Paradise) and heaven (Home of Multiverse) of
heavens (Multiverse) cannot contain thee; how much less this house that I
have builded? Tetapi
benarkah Elohim hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit (Surga),
bahkan langit (Home of Multiverse) yang mengatasi segala langitpun
(Multiverse) tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah
yang kudirikan ini.
Ulangan 10: 14 KJV: Behold, the heaven (Heaven / Throne of
Jesus) and the heaven (Home of Multiverse) of heavens (Multiverse) is the
LORD'S thy God, the earth also, with all that therein is. Sesungguhnya, TUHAN,
Eloh-mulah yang empunya langit (Surga), bahkan langit (Home of
Multiverse) yang mengatasi segala langit (Multiverse), dan bumi dengan segala
isinya;
Mazmur 148: 4 KJV; Praise him, ye heavens (Home of Multiverse)
of heavens (Multiverse), and ye waters that beabove the heavens. Pujilah Dia, hai langit
(Home of Multiverse) yang mengatasi segala langit (Multiverse), hai air
yang di atas langit !
Nehemia 9:6 KJV: Thou, even thou, art LORD alone; thou hast made
heaven (Heaven of Paradise), the heaven (Home of Multiverse) of heavens
(Multiverse), with all their host, the earth, and all things that are therein,
the seas, and all that is therein, and thou preservest them all; and the host
of heaven worshippeth thee. Hanya Engkau adalah TUHAN, Engkau telah menjadikan langit
(Surga), ya langit (Home of Multiverse) segala langit (Multiverse) dengan
segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada
di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau
memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah
kepada-Mu.
Tehom Adalah Nama Khusus Dari Rumah Multiverse Atau Langit
Dari Segala Langit
Istilah Tehom adalah sebuah istilah yang berbentuk bahasa
fenomena, untuk menyebutkan tentang sebuah ruangan yang volumenya sangat besar.
Secara harafiah istilah Tehom sendiri memiliki dua buah makna,
yaitu bermakna “Jurang” dan bermakna “Kedalaman lautan”.Tehom yang bermakna “Jurang”, karena fenomenal dari sebuah ruangan rumah multiverse
tersebut bagaikan sebuah Jurang raksasa, yang apabila kita berada didalamnya,
maka kita akan melihat didepan kita terbentang jurang yang sangat besar,
demikian juga jika kita berbalik ke arah belakang posisi kita, kita juga akan
melihat didepan kita terbentang jurang besar yang sangat luas.
Tehom yang bermakna “Kedalaman sebuah Lautan”, karena
memiliki fenomena bagaikan kedalam sebuah lautan, yang apabila kita berada
disana, maka seolah-olah kita sedang melayang dikedalaman lautan planet bumi
yang gelap. Sebagai kesimpulan dari digunakannya istilah Tehom
yang memiliki fenomena bagaikan sebuah jurang yang sangat besar dan yang
memiliki fenomena bagaikan sebuah Kedalaman lautan diplanet bumi, adalah untuk
menyebuti sebuah ruang-waktu dari alam
dunia yang sangat besar (Multiverse), yang merupakan tempat untuk
menciptakan dan menempatkan ruang-waktu
dari alam dunia yang lebih kecil
(Universe) yang jumlahnya banyak.
Rumah Multiverse Atau Tehom Diciptakan Dari
Materi Roh (Air) Yang Terdapat Didalam Surga
Rumah multiverse adalah ruang-waktu yang diciptakan atas dasar perintah
Tuhan. Perhatikan ayat Alkitab dibawah ini, khusunya yang dicetak tebal dan
bergaris bawah. Disitu sangat jelas disebutkan oleh rasul Petrus, bahwa
terdapat sebuah langit (ruang-waktu) yang diciptakan oleh Tuhan dengan firman,
sejak dahulu kala,
jauh ebelum alam semesta kita diciptakan.
2 Petrus
3:5 KJV; For this they willingly
are ignorant of, that by the word of God the heavens were of old, and
the earth standing out of the water and in the water: Untuk ini mereka rela tidak mengetahui, bahwa oleh
firman Elohim langit (Tehom / The Deep / rumah multiverse) telah ada sejak dahulu, dan bumi (Eretz / singularitas) yang berasal dari air (materi roh) dan didalam air (lautan materi roh didalam
tehom).
Langit atau ruang-waktu yang dimaksudkan oleh rasul Petrus itu
tidak lain adalah ruang-waktu yang disebut dengan nama tehom (rumah multiverse / Samudra Raya) pada kita
Genesis (Kejadian) 1:2, yang suasananya dalam keadaan gelap gulita.
Genesis 1:2 KJV; And the earth was without form, and void
(singularity); and darkness was upon the face of the deep. And the
Spirit of God moved upon the face of the waters. Bumi belum berbentuk dan
kosong (singularitas); gelap
gulita menutupi samudera raya (tehowm / rumah
multiverse), dan Roh Elohim bergerak
di atas permukaan air (lautan
materi roh didalam tehowm).
Setelah
Tuhan memberikan perintah agar tehom
(rumah multiverse) tercipta, maka segera setelah itu, Roh Kudus langsung
bekerja membentuk tehom (rumah
multiverse) tersebut. dengan cara mengubah air (materi roh) yang terdapat di ruang-waktu surga (Fdirdaus). Untuk membentuk gumpalan-gumpalan materi rohani
yang tebal, gumpalan ini mengarahkan dirinya menjadi bagian terluar dari rumah
multiverse. Air (Materi Roh) yang
membentuk bagian terluar dari rumah multiverse itulah yang disebut dengan
istilah “Awan Elohim” tersebut.
Ayub 26:9 KJV: He holdeth back the face of
his throne, and spreadeth his cloud upon it. Dia merahasiakan / menutup (verba dari hold
Back) wajah tahtanya, dan menyebar awan nya diatasnya (throne).
Diluweskan
Menjadi: Ia menutupi pemandangan takhta-Nya, melingkupinya dengan awan-Nya.
Dari ayat Mazmur berikut ini, kita mengetahui bahwa setiap ruang-waktu Tehom atau ruang-waktu rumah multiverse yang ada, proses penciptaannya adalah melalui proses kelahiran (Brought forth). Jadi kemunculannya didalam ruangwaktu surga juga mirif dengan penciptaan universes (banyak alam semesta) yang diciptakan dan bertempat tinggal didalamnya. Perbedaannya dengan penciptaan pada ruang-waktu semesta adalah, pada ruang-waktu Tehom tidak memiliki isi yang berupa benda sebuah ruang-waktu tehom hanya memiliki energi roh atau materi roh (air) maupun makhluk-makhluk roh (Malaikat), sementara pada ruang-waktu semesta (Universe) yang mengisi kedalamannya adalah memiliki benda yang berupa benda-benda fisik seperti bintang, planet, komet dan lain-lain baik berukuran besar maupun berukuran kecil.
Mazmur 90:1-2 Kjv
Lord, thou hast been
our dwelling place in all generations. Before the mountains were brought forth,
or ever thou hadst formed the earth and the world, even from everlasting to
everlasting, thou art God.
Tuhan,
Engkau telah menjadi tempat tinggal kami disemua generasi kami. Sebelum gunung-gunung
(ruangwaktu-ruangwaktu yang berukuran besar=Tehowm-tehowm) dilahirkan,
atau sebelum engkau membentuk planet bumi dan semesta, bahkan dari kekal sampai
kekal, engkau adalah Eloh.
Yoel 2:1
Tiuplah sangkakala di Sion (Negeri Israel) dan
berteriaklah di gunung-Ku (Tempat-KU) yang kudus! Biarlah gemetar seluruh
penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat;
Yoel 3:17 "Maka kamu akan mengetahui
bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion (Negeri
Israel), gunung-Ku (Tempat-KU) yang kudus. Dan Yerusalem akan
menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi.
Perhatian
!!!
Kata
"mountains atau gunung-gunung" seringkali merujuk atau mengacu kepada
"Tempat / ruang / ruangwaktu / ruang wilayah / wilayah
kerajaan / wilayah negara".
Rumah Multiverse Atau Tehom
Diciptakan Berbentuk Gelembung
Setelah Elohim menciptakan ruang-waktuTehom (rumah multiverse) dengan gumpalan materi roh (air) yang mengembang seolah-olah ditiup, kemudian DIA membentuk agar
bangunan geometri ruang-waktu Tehom (rumah
multiverse) menjadi berbentuk gelembung atau bola. Berikut
ini adalah ayat Alkitab yang memberitahukan bahwa Tuhan bekerja menetapkan bagian terluar atau
permukaan tehowm
(rumah multiverse):
Amsal 8: 27 KJV: When he prepared the heavens,
I was there: when he set a compass upon the face of the
depth: Ketika ia
mempersiapkan ruang-waktu semesta-semesta
(Universes), aku ada di sana: ketika ia menetapkan (bentuk) bola pada permukaan ruang-waktu tehom (Rumah Multiverse / Samudra Raya).
Yang
disebut muka atau permukaan dari Tehom
(rumah multiverse / samudra raya), jelas menunjukan bagian terluar atau
bagian batasan atau bagian dinding atau bagian kulit dari Tehom (rumah multiverse / samudra raya). Pada ayat diatas
disebutkan bahwa Eloh Bapa menetapkan bentuk bola atau menurut
terjemahan Alkitab berbahasa Indonesia disebut “menggariskan kaki langit”.
Pada
Alkitab berbahasa Ibrani digunakan kata KHUG yang
bermakna lingkaran, sirkuit atau
kompas, selain itu kata khug juga digunakan untuk bola atau bulat atau gelembung.
Dengan demikian kuat dugaan bahwa makna yang tepat untuk kata Khug pada ayat diatas adalah bentuk bola atau
bulatan yang tak lain merupakan bentuk umum benda-benda dilangit.
Menetapkan
bola adalah suatu proses penyetingan terhadap bangunan geometri dari
ruang-waktu Tehom (rumah multiverse /
samudra raya), agar bentuk bangunannya sesuai dengan rancangan (cara atau jalan) yang telah dipikirkan oleh Eloh Bapa
pada waktu sebelumnya. Jadi sangat jelas bahwa bentuk ruang-waktu dari ruang
induk dunia atau Tehom (rumah multiverse
/ samudra raya) adalah berbentuk bola atau gelembung.
Setelah
Tuhan selesai membangun Tehom (rumah
multiverse / samudra raya) didalam ruang waktu surga (Firdaus). Kemudian Tuhan mengisinya dengan materi roh. yang oleh Alkitab disebut
dengan istilah “air”. Istilah “air” adalah sebuah istilah kiasan, yang
berbentuk bahasa fenomena, untuk menyebutkan sesuatu yang mengisi ruang rumah
multiverse itu. Seperti yang kita ketahui bahwa, Air (H2O)
merupakan unsur kehidupan yang sangat penting. Tanpa air maka kita tidak dapat
dipastikan hidup, bahkan untuk mengetahui apakah ada kehidupan di suatu tempat
yang pertamakali harus diketahui atau dideteksi adalah apakah ada
air di sana? Lihat saja bagaimana NASA menghabiskan biaya besar menjelajahi
Planet Mars hanya untuk mendeteksi keberadaan air di planet merah
tersebut.
Karena
begitu pentingnya air dalam proses kehidupan, maka istilah “air” di gunakan oleh Elohim untuk menyebutkan materi roh yang digunakan untuk
membentuk alam dunia kita, yang pada akhirnya, suatu saat setelah diciptakan
dunia tersebut, juga akan memiliki bentuk kehidupan. Materi roh yang
disebut “air” itu berasal dari
ruang-waktu surga (Firdaus), Yang
disalurkan oleh Tuhan melalui saluran khusus. Ujung saluran air tersebut
menjadi sebuah air mancur
(Fountains) didalam ruangTehom
(rumah multiverse / samudra raya).
Setelah sebuah ruang-waktu Tehowm (rumah multiverse/induk semesta) yang berwarna gelap tercipta didalam ruang-waktu surga (alam roh) yang berwarna putih, maka oleh Tuhan, materi roh yang disebut "air kehidupan" yang berwarna hijau, yang mengisi kedalaman ruang-waktu surga, dimasukan kedalam ruang-waktu Tehowm, melalui saluran-saluran yang dalam bahasa sains disebut "lubang cacing" . Pada waktu penyaluran terjadi, sebuah mulut "lubang cacing" yang disebut "blackhole" terjadi didalam ruang-waktu surga (alam roh) dan anus "lubang cacing" yang disebut "whitehole" atau dalam Alkitab disebut "air mancur" terbentuk didalam ruang-waktu Tehowm. Melalu "air mancur / whitehole" tersebut, sejumlah tertentu materi roh (air) dari ruang-waktu surga, disalurkan ke ruang-waktu tehowm. |
Didalam
kitab Amsal 8:28 versi KJV kata “clouds”
diterjemahkan dari kata Ibrani Sehaqim yang bermakna
area langit bagian atas yang berisi uap air. Kebanyakan orang
memahami ini sebagai kegiatan Tuhan yang pernah meluapkan mata air samudra raya
atau lautan diplanet bumi dijaman Nabi Nuh dahulu. Karena itu, mereka
menterjemahkannya sangat harafiah, yaitu sebagai kegiatan Allah yang
menyebabkan awan menurunkan air hujan hingga meluapkan mata air
lautan di planet bumi dahulu. Dalam pemahaman mereka jumlah debit air di planet
bumi bertambah oleh hujan tersebut.
Tetapi
bagaimanapun mengingat jumlah air yang terdapat diplanet bumi merupakan jumlah
air yang telah ditetapkan sedari dahulu, bahwa jumlahnya kecil kemungkinannya
untuk dapat bertambah dengan pasokan air (H2O) yang datang dari awan - awan
atau tempat lain di langit (angkasa luar), dan bahkan uap air yang terdapat
diawan-awan sendiri sebenarnya adalah berasal dari air dipermukaan bumi
sendiri, baik air yang berasal dari lautan maupun dari danau atau sungai.
Meski
dahulu ketika dijaman Nabi Nuh jumlah air di permukaan planet
bumi bertambah, tapi seharusnya tidak difahami sebagai penambahan
debit air yang ada diplanet bumi, karena itu adalah air yang juga terbentuk
dimasa pembentukkan planet bumi. Mungkin jumlah debit air secara keseluruhan
diplanet bumi mengalami perubahan jumlah, tapi perubahan jumlah yang terjadi bukanlah
proses penambahan melainkan sebaliknya yaitu proses pengurangan.
hal ini
terjadi karena evaporasi yang hebat terjadi di permukaan planet bumi dan
keadaan gravitasi planet bumi yang pada suatu waktu mungkin dalam keadaan tidak
beres, atau karena pengaruh gravitasi benda lain dilangit yang pernah mendekati
planet bumi, yang seluruh hal itu menyebabkan ada cukup partikel uap air yang
meninggalkan atmosfer bumi menuju angkasa luar. Untuk dapat memahami maksud
sebenarnya dari ayat diatas, ada baiknya kita meninjau versi interlinear dari
ayat Amsal 8: 28 ini.
Versi Interlinear Amsal 8:28 bə·’am·mə·ṣōw (made) šə·ḥā·qîm (the skies) mim·mā·‘al; (above) ba·‘ă·zō·wz (became) ‘î·nō·wṯ (the fountains) tə·hō·wm (of the deep).
made the skies above, became, the
fountains of the deep = Membuat (cara agar) langit atas,
menjadi (mengeluarkan), air mancur samudra raya.
Istilah Sehaqim ini selain merujuk kepada sehaqim itu sendiri, ia dapat menjadi
kiasan yang berbentuk bahasa fenomena. Karena itu Fenomena dari Sehaqim atau langit atas yang mengandung
partikel uap air, dapat diartikan sebagai langit teratas atau tertinggi yang
mengandung atau memiliki air, hal ini dapat merujuk kepada ruang-waktu surga,
bahwa surga (langit tertinggi) juga
memiliki materi roh yang disebut
dengan istilah “air”.
Karena itu
kalimat “made the skies above became the
fountains of the deep” yang digunakan, sangat jelas memberitahukan bahwa
Tuhan bekerja membuat atau menjadikan atau mengkondisikan suatu
keadaan agar alam surgawi mengeluarkan “Air kehidupan” yang dimilikinya sehingga menjadi
sebuah Fountains (Air Mancur) pada
ruang-waktu induk alam dunia atau rumah Multiverse yang disebut dengan istilah “ Tehom / The deep” itu. Keadaan yang
dimaksudkan itu adalah kondisi agar ruang-waktu surga tiba-tiba membentuk
sebuah saluran agar “air kehidupan” atau
unsur-unsur materi roh yang dimilikinya segera berpindah kedalam ruang-waktu Tehom (rumah multiverse / samudra raya).
Setelah “air mancur” itu telah terbentuk pada
ruang rumah multiverse. Air mancur ini langsung bekerja menurut fungsinya yaitu
sebagai penyalur air (materi roh),
yang menyalurkan air dari ruang-waktu surga menuju ruang-waktu induk dunia atau
rumah multiverse. Unsur-unsur materi roh
(air) yang disalurkan atau dimasukkan oleh “air mancur” kedalam ruang rumah
multiverse, sangat berlimpah. Hal ini dilakukan agar unsur-unsur materi roh (air) tersebut mengisi atau
memenuhi seluruh ruangan rumah multiverse yang ukurannya sangat besar itu.
Perhatikan kitab Amsal 8:24 berikut ini, disitu disebutkan bahwa berlimpah
dengan air:
Amsal 8:24 KJV: When there
were no depths, I was brought forth; when there were no fountains
abounding with water. Sebelum samudra raya ada, Aku telah ada,
Sebelum ada air mancur yang berlimpah dengan air.
Versi
Interlinearnya:
bə·’ên-(there)tə·hō·mō·wṯ(depths)ḥō·w·lā·lə·tî;(was-brought)bə·’ên(were no) ma‘·yā·nō·wṯ, (springs) niḵ·bad·dê- (abounding) mā·yim (water)
there depths was brought, were no springs
abounding water = (Sebelum) tehowm / samudra raya ada, sebelum air
mancur yang berlimpah air ada.
Dalam Alkitab bahasa Indonesia, seringkali istilah “Samudra Raya” digunakan sebagai Istilah pengganti dari istilah kedalaman atau Jurang yang merupakan terjemahan dari kata depths dalam bahasa inggris. Jika kita perhatikan secara teliti
dari perbandingan frase awal dari kitab Amsal ayat yang ke-24 dari Alkitab
berbahasa Indonesia Terjemahan Baru (TB) dengan versi KJV-nya, seperti berikut
ini;
TB: Sebelum air samudera raya ada,
KJV: When there were no depths
Ketika Tehom (samudra raya) belum
ada atau Sebelum Tehom (Samudra Raya)
ada.
Kita dapat
memastikan, bahwa telah terjadi perubahan makna dari frase awal ayat yang ke-24
itu, jika dalam Alkitab berbahasa Indonesia menurut terjemahan baru,
dalam frase “Sebelum air samudera
raya ada “ disitu SEOLAH-OLAH Tehom atau samudra raya atau rumah
multiverse, telah ada, hanya saja ruang tehom tersebut belum memiliki “Air” pengisinya.
Sementara
dalam versi KJV dengan sangat jelas hanya menyebutkan tehom atau samudra raya yang
belum ada. Karena Alkitab versi KJV disusun semirif mungkin dengan Alkitab yang
asli, maka terjemahan yang tepat adalah “Ketika
belum ada tehom (Samudra Raya / Rumah Multiverse)”. Jadi dapat kita
simpulkan bahwa ruang-waktu tehom (induk
dunia / multiverse / The deep) diciptakan setelah penciptaan para malaikat.
Setelah
air mancur bekerja mengisi ruang tehom (rumah multiverse), ia berhenti.
Unsur-unsur materi roh (air) kini
telah mengisi seluruh ruangan rumah multiverse. Unsur-unsur materi roh (air) tersebut sudah siap
digunakan untuk menjadi bahan dasar atau bahan baku penciptaan seluruh
ruang-waktu dunia yang lebih kecil
(universe).
Mazmur 148:4 KJV: Praise him, ye heavens of heavens,
and ye waters that be above the heavens. Pujilah Dia, hai langit (multiverse) yang mengatasi segala langit (Universes), hai air
yang di atas langit (yang ada didalamnya).
Perhatikan
pada ayat kitab Mazmur 148:4 diatas! Khususnya kalimat yang dicetak tebal,
disitu tertulis “air yang diatas langit”
disini hanyalah permasalahan pada gaya kalimat yang digunakan. Dalam logika
orang kuno, air yang terdapat pada area tempat yang tinggi atau langit, akan
diungkapkan sebagai “air yang ada diatas langit”. Perkataan “air diatas langit” jelas dimaksudkan
untuk menyebuti air yang berada didalam ruang atau tempat yang
tinggi atau langit. Jadi maknanya adalah berada didalam atau yang mengisi
langit.
Air Mancur Yang Disebutkan Diatas, Tidak Lain
Adalah Whitehole.
Istilah Air mancur /
Sumber air (fountains) pada Amsal 8:24 ini, mengingatkan kita kepada teori Whitehole (kebalikan dari teori Blackhole),
didalam teori Whitehole, disebutkan bahwa Whitehole tersebut
merupakan lubang putih, tidak menghisap benda di sekeliling namun
memuntahkan material yang berasal dari tempat antah berantah ke alam semesta
kita. Dengan kata lain, Whitehole adalah
mesin penyalur yang menyalurkan suatu materi dari dimensi keberadaan materi
(tempat semula) tersebut, dengan bentuk yang lebih baru ke dalam dimensi baru
yang berbeda dengan dimensi materi itu sebelumnya.
Apakah istilah “air mancur / sumber air” dalam Amsal 8:24 ini, benar-benar mengacu
kepada Whitehole? Entahlah, yang pasti kita tidak dapat memastikannya. Jika
memang, hal itu adalah Whitehole, maka materi roh yang
disebut dengan istilah “air” pada
amsal 8:24 dan Genesis 1:2 itu, nampaknya berasal juga dari dimensi ruang
sebelumnya yaitu dari dimensi surga, Jadi keputusannya adalah bahwa
IDE PENCIPTAAN DARI KETIADAAN (EX NIHILO) pada Pre-materi yang disebut “air”
itu adalah terjadi didalam ruang-waktu surga (Firdaus), sebagai mana Tuhan menciptakan para malaikat lainnya, bukan
didimensi ruang-waktu
tehom (Rumah Multiverse / samudra
raya). Ia
(air) itu hanya ditempatkan ke dalam ruang-waktu tehom (samudra raya / rumah multiverse), yang merupakan tempat alam semesta kita
lahir.
Gambar
diatas adalah sebuah air mancur, yang mengeluarkan
(me-mancur-kan) air dari dalam tanah ke permukaan tanah. Air mancur ini
begitu mirif dengan sebuah Whitehole dibawah ini.
Whitehole
Yang Terbentuk Pada Ruang-waktu Tehowm
Gambar di
atas adalah ilustrasi sebuah Whitehole
(air mancur dilangit) yang mengeluarkan
(me-mancur-kan) unsur-unsur materi
roh yang bernama “air” di
dalam ruang-waktu tehom (rumah multiverse
/ Samudra Raya). Unsur – unsur materi
roh yang bernama “air” digambarkan
berwarna kebiru-biruan, yang sangat banyak mengisi ruang-waktu tehom (Rumah Multiverse / samudra raya)
yang gelap. Unsur – unsur materi roh yang
dikeluarkan oleh whitehole berasal dari dimensi supranatural, yang merupakan ruang
alam kehidupan tempat para mahluk yang disebut malaikat, beserta penghuni
lainnya berada, yaitu ruang-waktu surga
(Firdaus).
Sebuah
Blackhole
secara
matematik, lubang hitam harusnya bisa
dibalikkan, artinya, ada sesuatu yang memuntahkan material, tidak
menghisapnya. Dikutip dari Dvice,
lubang putih beroperasi dengan modus yang berbeda dengan lubang hitam. Mereka
mendadak muncul untuk masa waktu yang singkat.Mereka kemudian melontarkan
sejumlah material ke alam semesta lalu mereka sendiri runtuh, membentuk lubang
hitam dan kemudian tidak pernah tampak lagi Perilaku lubang putih seperti ini
sangat sulit untuk diamati. Namun peneliti yakin bahwa mereka telah menemukan
salah satu di antaranya.
White hole
tidak memiliki koordinat ruang dan waktu yang pasti dan tidak bisa dideteksi
sama sekali. Mereka bisa secara mendadak muncul kapan saja, di mana saja dan
melakukan aktivitas mereka sebelum kembali menghilang. Sejauh ini, keberadaan
white hole memang masih bersifat dugaan. Akan tetapi, black hole juga hanya merupakan
dugaan sampai keberadaannya benar-benar diketahui pada beberapa dekade
terakhir. Dan seperti yang diucapkan oleh fisikawan Murray Gell-Mann, apapun
yang tidak dilarang adalah wajib. Artinya, setidaknya dari sudut pandang
mekanikal kuantum, lubang putih pasti ada di salah satu sudut alam semesta.
Trmskhs. Tolo g meulis lagi ttg ini yg bnyak🙏
BalasHapusTolong tulis lagi spt ini. Trms
BalasHapus