Senin, 07 November 2016

Bigbang Dalam Alkitab (Bagian 6: Pembentukkan Planet Bumi )


Tentang Pembentukkan Planet Bumi

Pembentukkan Atmosfer Planet Bumi.
Seperti yang diuraikan sebelumnya bahwa, pada proses PEMISAHAN BAGIAN YANG TERANG DAN BAGIAN YANG GELAP pada materi terang penyusun TATASURYA kita. Awalnya antara materi terang yang membentuk bagian yang TERANG atau matahari, juga bersatu dengan materi terang yang akan membentuk bagian yang GELAP yaitu planet, satelit asteroid dan komet. Materi terang pembentuk tatasurya ini berputar pada porosnya (gerak rotasi). Bagian yang berat terlempar keluar tapi tidak menjauh dari induknya, hal ini disebabkan oleh gaya sentrifugal langsung bekerja padanya. Bagian-bagian yang terlempar ini juga berotasi pada porosnya (gerak rotasi). Salah satu dari bagian-bagian yang terlempar tersebut adalah materi terang pembentuk planet bumi. Sejak terlempar dari induknya (materi terang pembentuk matahari), materi terang pembentuk planet bumi langsung berotasi pada porosnya, lama-kelamaan ia mengalami pendinginan. Yang terlebih dahulu mengalami pendinginan tentu bagian terluar dari planet bumi yaitu bagian yang membentuk lapisan ATMOSFER BUMI.

Genesis 1:6  KJV; And God said, Let there be a firmament in the midst of the waters, and let it divide the waters from the waters. Berfirmanlah Eloh: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."

Karena rotasi yang dialaminya, materi yng lebih padat dan lebih berat membentuk inti planet bumi, dan bagian yang setengah berat membentuk perut bumi, meskipun setengah berat bagian yang membentuk perut bumi ini masih berwujud agak cair / kental (magma), dan bagian yang agak berat membentuk lapisan kerak bumi yaitu lapisan-lapisan yang menjadi lempeng-lempeng bumi sekarang ini, sementara bagian yang paling ringan yaitu gas-gas membentuk atmosfer bumi. Pada atmosfer bumi purba, udara tersusun dari gas nitrogen (N2), amoniak (NH3), hidrogen (H), karbondioksida (CO2) dan gas-gas ringan yang melimpah seperti Xenon (Xe), Neon (Ne), Argon (Ar), Radon (Rn), Ozon (O3) dan Kripton (Kr) sementara gas oksigen hampir tidak ada dalam bentuk bebas (O2) tetapi masih dalam bentuk persenyawaan dengan unsur-unsur lain.

Sebagian air (H2O) yang berada dipermukaan planet bumi yang masih dalam proses pembentukan, menguap. Uap air tersebut ada yang bergerak sampai pada lapisan atmosfer yang tersusun oleh gas-gas ringan tadi. Akibatnya, uap air terdispersi pada gas-gas ringan dalam bentuk aerosol. Karena lapisan gas-gas ringan diatmosfer bagian atas cukup tebal, mengakibatkan uap air yang terdisversi tersebut juga cukup melimpah. Aerosol yang terbentuk seperti menggantung diudara. Aerosol (uap air yang terdiversi pada gas-gas ringan) inilah yang disebutkan oleh Alkitab sebagai air yang ada diatas cakrawala, seperti pada ayat berikut ini:

Genesis 1:7 KJV;  And God made the firmament, and divided the waters which were under the firmament from the waters which were above the firmament: and it was so. Maka Eloh menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.

Genesis 1:8 KJV;  And God called the firmament Heaven. And the evening and the morning were the second day. Lalu Eloh menamai cakrawala itu langit (atmosfer). Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.


Pembentukan Kerak Bumi.
Proses pendinginan terus berlanjut. Semakin lama bola planet bumi makin menuju kepada bentuknya yang sekarang yaitu menjadi bundar (bulat sedikit pipih). Karena terus mendingin kerak bumi secara perlahan mulai mengeras, tetapi tidak langsung menjadi sangat keras. Karena proses pendinginan ini, menyebabkan lempeng benua dan lempeng samudra terbentuk (proses pembentukan kerak bumi). Air (H2O) mendingin hingga mulai berwujud cair, dan mengisi atau menempati permukaan-permukaan lempeng (kerak bumi) yang permukaannya  cenderung lebih rendah dari permukaan lempeng (kerak bumi) yang lainnya.

Genesis 1: 9 KJV; And God said, Let the waters under the heaven be gathered together unto one place, and let the dry land appear: and it was so. Berfirmanlah Eloh: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.

Genangan air cair yang mengisi permukaan lempeng yang lebih rendah inilah yang disebut SAMUDRA PLANTHASA atau lautan tunggal yang sangat luas. Sementara itu, permukaan lempeng bumi yang lebih tinggi menjadi BENUA BESAR yang oleh sains disebut benua Pangaea.


Benua Pangaea Dan Samudera Planthasa Pada Planet Bumi Purba
( Sumber: http://paristampablog.com/wp-content/uploads/2015/01/pangaea2-1024x1016.jpg )

Genesis 1:10 KJV; And God called the dry land Earth (Pangaea Continent); and the gathering together of the waters called he Seas (Planthasa Ocean): and God saw that it was good. Lalu Eloh menamai yang kering itu darat (Benua Pangaea), dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut (Samudra Planthasa). Eloh melihat bahwa semuanya itu baik.

Pada saat itu, lempeng benua yang baru terbentuk itu, belum sekeras seperti keadaannya yang sekarang ini. Lempeng tersebut masih lunak. Karena tekanan dan panas yang sangat besar yang terjadi diperut planet bumi, menyebabkan magma menerobos lempeng benua yang masih lunak tersebut. Tekanan yang besar itu menyebabkan ada bagian-bagian lempeng benua yang terangkat hingga membentuk bagia-bagian yang agak tinggi (daerah pegunungan dan perbukitan). Magma yang berhasil menerobos sampai ke permukaan lempeng benua tersebut membentuk banyak lobang lava pada permukaan lempeng (kerak bumi) benua pangaea. Lava-lava yang keluar tersebut ada yang berupa uap lava. Uap lava ini setelah berada di atmosfer segera mendingin dan menjadi partikel-partikel debu. Karena lobang lava sangat banyak dan hampir diseluruh permukaan benua pangaea, akibatnya partikel-partikel debu yang terbentuk juga sangat melimpah. Akibat selanjutnya atmosfer planet bumi menjadi sesak dengan partikel debu, namun begitu, ketinggian partikel-partikel debu tersebut tidak sampai kepada lapisan aerosol atau uap air yang menggantung diatmosfer tinggi. Partikel-partikel debu ini menghalangi PEMANDANGAN LUAR ANGKASA, akibatnya bola matahari dan benda-benda langit lainnya tidak kelihatan dari permukaan benua pangaea. Keadaan pemandangan udara planet bumi menjadi SEPERTI SAAT MENDUNG dimasa sekarang atau seperti keadaan didaerah sumatra dan kalimantan ketika kabut asap melanda daerah tersebut. Dimana pada saat itu, bola matahari tidak kelihatan, tetapi keadaan atmosfer masih relatif terang karena defraksi sinar matahari oleh partikel debu tersebut.
Permukaan Benua Pangaea Ketika masih Baru

Pada saat itu, bola matahari juga masih muda, sinar UV yang dipancarkannya mampu menembus sampai kepermukaan bumi, meskipun sumbernya yaitu bola matahari tidak kelihatan, sehingga kelak tumbuhan sederhana mampu tumbuh pada benua pangaea yang berangsur-angsur mendingin tersebut. Pada lobang-lobang lava tadi lama-kelamaan, lava yang keluar menumpuk disekitar lobang tersebut, hal ini disebabkan temperatur lava dipermukaan berangsur-angsur menurun, sehingga menyebabkannya mendingin disekitar lobang tadi, hingga suatu saat lava terakhir yang keluar mendingin dan menutupi lobang keluarnya secara permanent. Seperti inilah prose pembentukkan gunung dan bukit. Makanya jangan heran jika kita menemukan bahwa diatas gunung dan bukit, kadang-kadang banyak ditemukan bebatuan besar, karena sesungguhnya bebatuan tersebut umumnya dibawa atau dari lava yang mendingin tadi.

0 komentar :

Posting Komentar

 

Translate

Label

Adat (5) Bigbang (14) Budaya (5) Dayak (10) Kerajaan Dayak (11) Multiverse (3)