Sebelum langsung membahas tentang
topik ini lebih jauh, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu tentang ide penciptaan dari ketiadaan (Ex Nihilo).
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa selama ini telah terjadi perdebatan
sengit diantara para teolog Kristen, ketika memaknai kata “Bara” yang digunakan pada Alkitab, untuk menyatakan tentang
perbuatan Eloh, ketika DIA “menciptakan”
segala sesuatu. Umumnya para teolog Kristen sepakat, bahwa kata Bara dimaknai secara absolut, yaitu sebagai
kegiatan “penciptaan” dari ketiadaan (ex nihilo). Maksud dari ketiadaan (Ex Nihilo) adalah untuk
menyatakan bahwa segala sesuatu muncul menjadi ada dari sebelumnya tidak ada,
misal pada jaman dulu belum ada komputer, namun setelah diciptakan oleh
penemunya barang yang disebut komputer telah menjadi ada, seperti itulah maksud
sebenar dari kata ex Nihilo yang sebenarnya.
Didalam perkembangannya, pemahaman
terhadap kata Ex Nihilo mengalami
pergeseran makna, dimana kebanyakan Teolog menafsirkan bahwa penciptaan secara Ex Nihilo yang terdapat didalam Akitab
adalah bermaksud “penciptaan tanpa
bahan”. Tentu saja hal ini sangat bertentangan dengan apa yang terdapat
didalam Alkitab, bahwa pada sebagaian ayat-ayat Alkitab justru menyebutkan atau
memperlihatkan tentang penciptaan sesuatu yang berasal atau mempunyai bahan
sebelum sesuatu yang diciptakan tersebut muncul.
Kebanyakan penafsiran yang salah
tersebut adalah disebabkan karena pemahaman yang salah terhadap kata ”bara (ברא)” yang digunakan pada ayat yang menerangkan tentang proses penciptaan didalam Alkitab. Didalam
bahasa Ibrani terdapat beberapa kata yang digunakan untuk mengungkapkan tentang
cara sesuatu yang muncul berdasarkan fakta ilmiah dalam pengertian empiris (berdasakan pada pengalaman yang didapatkan dari percobaan, pengamatan
dan penemuan), salah-satunya adalah kata “bara”, yaitu sebuah kata yang sering muncul pada kitab perjanjian lama,
khususnya pada bagian Alkitab yang menceritakan tentang penciptaan dunia. Kata bara
diterjemahkan sebagai “Menciptakan”. Penggunaan paling produktif dari kata ini adalah pada kata B'reshith pada genesis (Kejadian) 1:1.
Secara
teologis, seringkali diajarkan bahwa kata “Bara” mengandung arti sebagai sesuatu yang dibawa keluar
dari ketiadaan atau
sesuatu yang ada yang
sebelumnya tidak ada. Apakah hal ini sudah memenuhi bukti empiris? Pada
dasarnya penafsiran ini hanya didapatkan dari pemahaman
yang mampu dijangkau oleh daya nalar
manusia. Secara teknis hal ini tidak benar. Gagasan bahwa sesuatu atau apapun datang dari ketiadaan, bertentangan
dengan hukum-hukum ilmu pengetahuan (bukan teori) dan sifat dari Sang Pencipta.
Arti harfiah dari kata “bara” adalah untuk “Membuka” atau “Membawa ke dalam
eksistensi yang nyata” dari sebelumnya yang tidak
nyata. Sementara Asah (Membuat) adalah sebuah kata didalam
bahasa Ibrani yang secara harafiah bearti “Meciptakan
atau Membuat", kata ini dipergunakan untuk menerangkan tentang sesuatu yang diproduksi,
sesuatu yang dibentuk, sesuatu yang dilepaskan dari pengekangan, atau sesuatu yang dirakit ulang. Ide tentang sesuatu yang muncul
dari keberadaan yang tidak nyata juga
dapat dilihat pada salah satu rumpun
dari kata
“bara”, yaitu pada kata Ibrani untuk menyebutkan petir atau kilat yang menggunakan kata “baraq (ברק)”.
Mazmur 144:6 Lontarkanlah kilat-kilat (Baraq) dan serakkanlah mereka,
lepaskanlah panah-panahmu, sehingga mereka kacau
Dan pada ayat-ayat Alkitab berikut
adalah beberapa contoh bahwa kata BARA
tidak mutlak bermakna sebagai penciptaa ex
nihilo (dari ketiadaan) tanpa bahan, sebaliknya ia memperlihatkan bahwa
suatu penciptaan adalah memiliki bahan atau memiliki materi yag telah ada
sebelumnya.
1. Yesaya 54:16 Sesungguhnya, Akulah yang menciptakan (BARA) TUKANG BESI
yang menghembus api dan menghasilkan senjata menurut kecakapannya, tetapi
Akulah juga yang menciptakan pemusnah untuk merusakkannya.
2. Yehezkiel21:30 Kembalikanlah itu
(PEDANG) ke sarungnya! Di tempat penciptaanmu (BARA) dan di negeri asalmu Aku
akan menghukum engkau.
3. Mazmur 89:47 Ingatlah apa umur hidup
itu, betapa sia-sia Kauciptakan (BARA) SEMUA ANAK MANUSIA!
4. Mazmur 102:18 Biarlah hal ini dituliskan
bagi angkatan yang kemudian, dan BANGSA yang diciptakan (BARA) nanti akan
memuji-muji TUHAN.
5. Yesaya 43:15 Akulah TUHAN, Yang
Mahakudus, Elohmu, Rajamu, yang menciptakan (BARA) ISRAEL.”
6.Mazmur 89:12 UTARA DAN SELATAN,
Engkaulah yang menciptakannya (BARA), Tabor dan Hermon bersorak-sorai karena
nama-Mu.
Dari informasi ayat-ayat di atas,
secara telak memperlihatkan bahwa penciptaan dari ketiadaan (Ex Nihilo)
yang benar tidak melulu berupa penciptaan tanpa bahan, melainkan sebaliknya
bahwa terdapat beberapa ayat Alkitab justru memperilhatkan bahwa pada
penciptaan hal-hal tertentu, memiliki bahan baku. Dari sini, kita setuju bahwa
maksud sebenar dari kata “bara” adalah untuk “Membuka” atau “Membawa
ke dalam eksistensi yang nyata” dari sebelumnya yang tidak nyata.
Dengan demikian pada ayat-ayat Alkitab
Genesis 1:14-19 KJV, yang sebelumnya difahami
sebagai ayat yang menerangkan tentang penciptaan benda-benda langit, kini pemahaman
kita menjadi lebih masuk akal bahwa sebenarnya bukanlah menerangkan proses
penciptaannya, melainkan menerangkan proses penampakannya. Karena proses penciptaan benda-benda didalam
tata surya kita, yaitu matahari dan bulan dan planet lainnya, telah terjadi
pada Yom (Tahapan / Hari) pertama
seperti yang disebutkan pada Yobel 2:2 (untuk
dapat memahaminya secara khusus anda bisa membacanya disini! ).
Sebelum Tuhan membuka (Bara) pemandangan
benda-benda langit tersebut, pada
yom (Tahapan / Hari) ke-empat ini, Tuhan
berkehendak agar matahari dan bulan dengan cahaya matahari
yang dipantulkan olehnya menjadi penerang permukaan planet bumi, lalu Tuhan mulai berfirman:
Genesis 1:14 KJV; And God said, Let
there be lights in the firmament of the heaven to divide the day from the
night; and let them be for signs, and for seasons, and for days, and years: Dan
Elohim berfirman, Biarlah ada lampu di cakrawala langit (Atmosfer) untuk membagikan siang dari malam. Dan membiarkan
mereka menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan
tahun-tahun,
Genesis 1:15 KJV; And let them be
for lights in the firmament of the heaven to give light upon the earth: and it
was so. Dan biarlah mereka menjadi lampu di cakrawala langit (Atmosfer)
untuk memberi terang di atas bumi: dan jadilah demikian.
Dengan
demikian dari seluruh ayat Alkitab yang memberitahukan
tentang hal ini, pada dasarnya adalah bukan bermakna sebagai proses penciptaan
benda-benda langit tersebut melainkan lebih bermakna sebagai
kegiatan yang dilakukan oleh Tuhan untuk membuka atau menciptakan
penampakan benda-benda
langit, agar terlihat dari permukaan planet
bumi. Tuhan membagi fungsi kepada Benda-benda
penerang tersebut. Matahari merajai (Menguasai) siang sedangkan bulan merajai (Menguasai)
belahan planet bumi yang gelap (malam).
Genesis 1:16 KJV; And God made
(Bara) two great lights; the greater light to rule the day, and the lesser
light to rule the night: he (God) made
(Bara) the stars also. Dan Elohim membuka
(bara) dua lampu besar, lampu yang lebih besar untuk merajai (menguasai) hari, dan lampu
kecil untuk merajai (menguasai)
malam: Elohim membuka (bara)
bintang-bintang juga.
Genesis 1:17KJV; And God set them in the
firmament of the heaven to give light upon the earth, Dan
Elohim mengatur mereka di cakrawala langit (atmosfer)
Untuk memberi terang di atas bumi.
Genesis 1:18 KJV; And to rule
over the day and over the night, and to divide the light from the darkness: and
God saw that it was good. dan untuk merajai (menguasai) siang dan malam, dan untuk membagi terang
dari gelap. Elohim melihat bahwa semuanya itu baik.
Genesis 1:19 KJV; And the
evening and the morning were the fourth day. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.
Yobel 2: 8-10
8. Empat
pekerjaan besar ini Elohim ciptakan pada hari ketiga. Dan pada hari keempat Dia BARA
(Membuka) matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan mengatur
(menempatkan) mereka di cakrawala langit (Atmosfer) untuk
memberikan cahaya ke atas seluruh bumi, dan untuk memerintah atas siang dan
malam, dan memisahkan terang dari
kegelapan.
9. Dan Elohim menetapkan
matahari untuk menjadi suatu tanda besar di bumi, untuk hari-hari dan untuk
shabbat-shabbat dan untuk bulan-bulan dan untuk perayaan-perayaan dan untuk
tahun-tahun dan untuk tahun-tahun shabbat dan untuk Yobel-yobel dan untuk semua
musim-musim dari tahun.
10. Dan itu memisahkan terang dari kegelapan [dan] untuk
kesuburan, supaya segala sesuatu menjadi subur, yakni yang bertunas dan
bertumbuh di bumi.
Jadi tujuan seluruh benda-benda langit
dibuka agar nampak dari permukaan planet bumi adalah bukan hanya untuk menerang permukaan planet bumi semata
namun lebih daripada itu. Pada kitab Yobel 2:9-10 memberitahukan kepada kita bahwa
Tuhan mengarahkan gerak rotasi dan gerak revolusi sekaligus mengatur kemiringan bola planet bumi. Sebagai dampaknya, maka timbul musim-musim
yang berbeda pada planet bumi, dimana pada bulan september sampai bulan
februari, kutub selatan bola planet bumi condong atau miring ke arah matahari,
hal ini mengakibatkan bagian selatan bumi mengalami musim panas dan kutubnya
mengalami TERANG (siang hari) panjang
selama enam bulan, dan sebaliknya bagian utara bumi akan mengalami musim dingin
dan kutubnya (Kutub Utara) akan mengalami KEGELAPAN
(malam hari) panjang selama enam bulan juga.
Demikian juga pada musim berikutnya, yaitu
pada waktu antara bulan maret sampai bulan agustus, kemiringan bola planet bumi
kembali berubah, kali ini belahan utara planet bumi menjadi lebih condong ke
arah matahari sehingga mengakibatkan belahan planet bumi utara mengalami musim
panas dan wilayah kutub utara mengalami keadaan terang selama enam bulan.
Sebaliknya pada belahan selatan planet bumi berganti menjadi menjauh dari
matahari dan mengalami musim dingin dan wilayah pada kutub selatan mengalami keadaan
malam hari panjang selama enam bulan.
TERANG dan KEGELAPAN yang terjadi pada
kutub selatan dan kutub utara bumi secara bergantian itulah yang dimaksudkan
sebagai memisahkan “terang dari gelap”
pada bola planet bumi seperti yang
disebutkan pada Yobel 2:10 tersebut. Adanya pergantian posisi kemiringan bola
planet bumi kemudian menyebabkan perbedaan musim yang terjadi pada bagian bumi
utara dan bagian bumi selatan pada waktu yang bersamaan, sehingga pada bagian
bumi selatan yang mengalami musim panas, daratannya akan menjadi produktif,
subur sehingga dapat ditanami dengan benih-benih bahan pangan. Dan Setelah enam
bulan kemudian, belahan bumi selatan berganti akan mengalami musim panas,
sehingga pada saat itu tanahnya dapat ditanami juga.
BAGAIMANA TUHAN MENCIPTAKAN
PERLIHATAN ATAU MEMBUKA BENDA-BENDA LANGIT TERSEBUT ?
Seperti yang telah
dijelaskan pada BIGBANG DALAM ALKITAB (Bagian 5), bahwa keadaan atmosfer planet
bumi diselubungi oleh partikel debu yang cukup banyak, hampir menutupi seluruh
bagian bawah atmosfer planet bumi. Asap dan partikel-partikel debu halus
tersebut menghalangi PEMANDANGAN LUAR ANGKASA, sehingga benda-benda langit baik
matahari, bulan dan bintang-bintang menjadi tidak kelihatan dari permukaan
planet bumi. Meskipun demikian pada saat siang hari, suasana dan keadaan
permukaan planet bumi masih terang karena adanya defraksi sinar matahari oleh
partikel-partikel debu, meskipun bola matahari yang menjadi sumber cahaya
terang tersebut tidak kelihatan.
|
Permukaan Benua
Pangaea Ketika Baru terbentuk, Asap Dan Partikel Debu Tersebutlah Yang
Menyelubungi Lapisan Atmosfer Bawah, Planet Bumi Purba. |
Agar bola matahari dan
benda-benda langit lain nampak dari permukaan planet bumi, maka asap dan
partikel-partikel debu halus yang menyelubungi bagian atmosfer lapisan bawah tersebut
harus dibersihkan. Pembersihan tersebut telah dimulai sejak partikel-partikel
debu tersebut terbentuk diatmosfer bawah, hanya saja PUNCAK PEMBERSIHAN
tersebut terjadi pada masa setelah tumbuhan purba mulai tumbuh, sehingga
diterangkan oleh ayat-ayat Alkitab yang urutannya setelah ayat-ayat yang
memberitahukan tentang Tuhan mulai menciptakan tumbuhan purba. PEMBERSIHAN
ATMOSFER dengan uap air dari lautan. Uap-uap air ini dapat terbentuk karena
suhu atmosfer bumi masih cukup panas.
Uap-uap air yang
terbentuk dan menguap ke atas bercampur dengan partikel-partikel debu,
akibatnya partikel-partikel debu saling berikatan satu sama lainnya hingga
membentuk gumpalan-gumpalan debu. Kemudian karena gravitasi bumi
gumpalan-gumpalan tersebut jatuh sebagai HUJAN ABU. Perhatikan kata-kata
CAKRAWALA LANGIT pada ayat-ayat yang menjelaskan tentang PEMBERSIHAN ATMOSFER
dan pada ayat berikut ini! Yang menjelaskan bahwa Tuhan mengatur agar
lampu-lampu penerang permukaan planet bumi tampak dari permukaan planet bumi, seluruh
kegiatan tersebut terjadi atau difokuskan pada CAKRAWALA LANGIT yang dalam
istilah sains geografi disebut ATMOSFER.
Jadi pada dasarnya
pemandangan benda-benda langit yang menjadi tampak dari permukaan planet bumi,
bukanlah sebuah proses bahwa Tuhan menciptakan mereka melainkan adalah proses
Tuhan membuka mereka, agar tampak dari permukaan planet bumi. Benda-benda
langit tersebut menjadi tampak adalah DAMPAK dari proses pembersihan
atmosfer planet bumi. Dalam kitab Raja Daud yaitu Mazmur (Psalm), juga di
jelaskan tentang salahsatu perbuatan tangan Elohim terhadap cakrawala
alias atmosfer planet bumi, yang mengatakan bahwa " cakrawala (atmosfer)
memberitakan pekerjaan tangan Tuhan". bahwa Tuhan pernah membersihkan
cakrawala atau atmosfer planet kita.
Psalm 19:1 KJV; To the chief Musician, A Psalm
of David. The heavens declare the glory of God; and the firmament sheweth his
handywork. Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Langit menceritakan kemuliaan
Elohim, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.
Dari Mazmur 19:1 di
atas, kita mengetahui dengan jelas bahwa yang di sebut dengan cakrawala pada
ayat-ayat genesis tentang pembersihan atmosfer planet bumi di atas jelas hanya
menunjukan tentang atmosfer planet bumi saja, jadi tidak
menunjukan sampai kepada langit ruang antar bintang atau ruang alam semesta,
karena ruang langit atau ruang alam semesta sendiri juga di sebutkan pada ayat
yang sama. Dengan menyebutkan bahwa langit menceritakan kemuliaan Tuhan, Hal
ini benar demikian, karena seperti yang kita ketahui bahwa di langit terdapat
miliaran bintang-bintang maupun galaksi serta benda lainnya. Jadi hal itu
benar-benar menunjukan betapa Tuhan sangat mulia.
0 komentar :
Posting Komentar