Senin, 07 November 2016

Bigbang Dalam Alkitab (Bagian 8: Pembersihan Total Atmosfer Planet Bumi )




          Sebelum langsung membahas tentang topik ini lebih jauh, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu tentang ide penciptaan dari ketiadaan (Ex Nihilo). Seperti yang telah kita ketahui, bahwa selama ini telah terjadi perdebatan sengit diantara para teolog Kristen, ketika memaknai kata “Bara” yang digunakan pada Alkitab, untuk menyatakan tentang perbuatan Eloh, ketika DIA “menciptakan” segala sesuatu. Umumnya para teolog Kristen sepakat, bahwa kata Bara dimaknai secara absolut, yaitu sebagai kegiatan “penciptaan” dari ketiadaan (ex nihilo). Maksud dari ketiadaan (Ex Nihilo) adalah untuk menyatakan bahwa segala sesuatu muncul menjadi ada dari sebelumnya tidak ada, misal pada jaman dulu belum ada komputer, namun setelah diciptakan oleh penemunya barang yang disebut komputer telah menjadi ada, seperti itulah maksud sebenar dari kata ex Nihilo yang sebenarnya.

 

          Didalam perkembangannya, pemahaman terhadap kata Ex Nihilo mengalami pergeseran makna, dimana kebanyakan Teolog menafsirkan bahwa penciptaan secara Ex Nihilo yang terdapat didalam Akitab adalah bermaksud “penciptaan tanpa bahan”. Tentu saja hal ini sangat bertentangan dengan apa yang terdapat didalam Alkitab, bahwa pada sebagaian ayat-ayat Alkitab justru menyebutkan atau memperlihatkan tentang penciptaan sesuatu yang berasal atau mempunyai bahan sebelum sesuatu yang diciptakan tersebut muncul.

 

          Kebanyakan penafsiran yang salah tersebut adalah disebabkan karena pemahaman yang salah terhadap kata bara (ברא) yang digunakan pada ayat yang menerangkan tentang proses penciptaan didalam Alkitab. Didalam bahasa Ibrani terdapat beberapa kata yang digunakan untuk mengungkapkan tentang cara sesuatu yang muncul berdasarkan fakta ilmiah dalam pengertian empiris (berdasakan pada pengalaman yang didapatkan dari percobaan, pengamatan dan penemuan), salah-satunya adalah kata bara, yaitu sebuah kata yang sering muncul pada kitab perjanjian lama, khususnya pada bagian Alkitab yang menceritakan tentang penciptaan dunia. Kata bara diterjemahkan sebagai Menciptakan. Penggunaan paling produktif dari kata ini adalah pada kata B'reshith  pada genesis (Kejadian) 1:1.

 

          Secara teologis, seringkali diajarkan bahwa kata “Bara” mengandung arti sebagai  sesuatu yang dibawa keluar dari ketiadaan atau sesuatu yang ada yang sebelumnya tidak ada. Apakah hal ini sudah memenuhi bukti empiris? Pada dasarnya penafsiran ini hanya didapatkan dari pemahaman yang mampu dijangkau oleh daya nalar manusia. Secara teknis hal ini tidak benar. Gagasan bahwa sesuatu atau apapun datang dari ketiadaan, bertentangan dengan hukum-hukum ilmu pengetahuan (bukan teori) dan sifat dari Sang Pencipta.

          Arti harfiah dari kata baraadalah untuk Membuka atau Membawa ke dalam eksistensi yang nyata dari sebelumnya yang tidak nyata. Sementara Asah (Membuat) adalah sebuah kata didalam bahasa Ibrani yang secara harafiah bearti “Meciptakan atau Membuat", kata ini dipergunakan untuk menerangkan tentang sesuatu yang diproduksi, sesuatu yang dibentuk, sesuatu yang dilepaskan dari pengekangan, atau sesuatu yang dirakit ulang. Ide tentang sesuatu yang muncul dari keberadaan yang tidak nyata juga dapat dilihat pada salah satu rumpun dari kata “bara, yaitu pada kata Ibrani untuk menyebutkan petir atau kilat yang menggunakan kata “baraq (ברק).

Mazmur 144:6 Lontarkanlah kilat-kilat (Baraq) dan serakkanlah mereka, lepaskanlah panah-panahmu, sehingga mereka kacau

          Dan pada ayat-ayat Alkitab berikut adalah beberapa contoh bahwa kata BARA tidak mutlak bermakna sebagai penciptaa ex nihilo (dari ketiadaan) tanpa bahan, sebaliknya ia memperlihatkan bahwa suatu penciptaan adalah memiliki bahan atau memiliki materi yag telah ada sebelumnya.

 

1. Yesaya 54:16 Sesungguhnya, Akulah yang menciptakan (BARA) TUKANG BESI yang menghembus api dan menghasilkan senjata menurut kecakapannya, tetapi Akulah juga yang menciptakan pemusnah untuk merusakkannya.

2. Yehezkiel21:30 Kembalikanlah itu (PEDANG) ke sarungnya! Di tempat penciptaanmu (BARA) dan di negeri asalmu Aku akan menghukum engkau.

3. Mazmur 89:47 Ingatlah apa umur hidup itu, betapa sia-sia Kauciptakan (BARA) SEMUA ANAK MANUSIA!

4. Mazmur 102:18 Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan BANGSA yang diciptakan (BARA) nanti akan memuji-muji TUHAN.

5. Yesaya 43:15 Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Elohmu, Rajamu, yang menciptakan (BARA) ISRAEL.”

6.Mazmur 89:12 UTARA DAN SELATAN, Engkaulah yang menciptakannya (BARA), Tabor dan Hermon bersorak-sorai karena nama-Mu.

 

          Dari informasi ayat-ayat di atas, secara telak memperlihatkan bahwa penciptaan dari ketiadaan (Ex Nihilo) yang benar tidak melulu berupa penciptaan tanpa bahan, melainkan sebaliknya bahwa terdapat beberapa ayat Alkitab justru memperilhatkan bahwa pada penciptaan hal-hal tertentu, memiliki bahan baku. Dari sini, kita setuju bahwa maksud sebenar dari kata baraadalah untuk Membuka atau Membawa ke dalam eksistensi yang nyata dari sebelumnya yang tidak nyata.

 

          Dengan demikian pada ayat-ayat Alkitab Genesis 1:14-19 KJV, yang sebelumnya difahami sebagai ayat yang menerangkan tentang penciptaan benda-benda langit, kini pemahaman kita menjadi lebih masuk akal bahwa sebenarnya bukanlah menerangkan proses penciptaannya, melainkan menerangkan proses penampakannya. Karena proses penciptaan benda-benda didalam tata surya kita, yaitu matahari dan bulan dan planet lainnya, telah terjadi pada Yom (Tahapan / Hari) pertama seperti yang disebutkan pada Yobel 2:2 (untuk dapat memahaminya secara khusus anda bisa membacanya disini! ). Sebelum Tuhan membuka (Bara) pemandangan benda-benda langit tersebut, pada yom (Tahapan / Hari) ke-empat ini, Tuhan berkehendak agar matahari dan bulan dengan cahaya matahari yang dipantulkan olehnya menjadi penerang permukaan planet bumi, lalu Tuhan mulai berfirman:

 

Genesis 1:14 KJV;  And God said, Let there be lights in the firmament of the heaven to divide the day from the night; and let them be for signs, and for seasons, and for days, and years: Dan Elohim berfirman, Biarlah ada lampu di cakrawala langit  (Atmosfer) untuk membagikan siang dari malam. Dan membiarkan mereka menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,

 

Genesis 1:15 KJV;  And let them be for lights in the firmament of the heaven to give light upon the earth: and it was so. Dan biarlah mereka menjadi lampu di cakrawala langit (Atmosfer) untuk memberi terang di atas bumi: dan jadilah demikian.


          Dengan demikian  dari  seluruh ayat Alkitab yang memberitahukan tentang hal ini, pada dasarnya adalah bukan bermakna sebagai proses penciptaan benda-benda langit tersebut melainkan lebih bermakna sebagai kegiatan yang dilakukan oleh Tuhan untuk membuka atau menciptakan penampakan benda-benda langit, agar terlihat dari permukaan planet bumi. Tuhan membagi  fungsi kepada Benda-benda penerang tersebut. Matahari merajai (Menguasai) siang sedangkan bulan merajai (Menguasai) belahan planet bumi yang gelap (malam).

 

Genesis 1:16 KJV;  And God made (Bara) two great lights; the greater light to rule the day, and the lesser light to rule the night: he (God) made  (Bara) the stars also. Dan Elohim membuka (bara) dua lampu besar, lampu yang lebih besar untuk merajai (menguasai) hari, dan lampu kecil untuk merajai (menguasai) malam: Elohim membuka (bara) bintang-bintang juga.

 

Genesis 1:17KJV;  And God set them in the firmament of the heaven to give light upon the earth, Dan Elohim mengatur mereka di cakrawala langit (atmosfer) Untuk memberi terang di atas bumi.

 

Genesis 1:18 KJV;  And to rule over the day and over the night, and to divide the light from the darkness: and God saw that it was good. dan untuk merajai (menguasai) siang dan malam, dan untuk membagi terang dari gelap. Elohim melihat bahwa semuanya itu baik.

 

Genesis 1:19 KJV;  And the evening and the morning were the fourth day. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.

 

 

Yobel 2: 8-10

8. Empat pekerjaan besar ini Elohim ciptakan pada hari ketiga. Dan pada hari keempat Dia BARA (Membuka) matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan mengatur (menempatkan) mereka di cakrawala langit (Atmosfer) untuk memberikan cahaya ke atas seluruh bumi, dan untuk memerintah atas siang dan malam, dan memisahkan terang dari kegelapan.

9. Dan Elohim menetapkan matahari untuk menjadi suatu tanda besar di bumi, untuk hari-hari dan untuk shabbat-shabbat dan untuk bulan-bulan dan untuk perayaan-perayaan dan untuk tahun-tahun dan untuk tahun-tahun shabbat dan untuk Yobel-yobel dan untuk semua musim-musim dari tahun.

10. Dan itu memisahkan terang dari kegelapan [dan] untuk kesuburan, supaya segala sesuatu menjadi subur, yakni yang bertunas dan bertumbuh di bumi.

         

          Jadi tujuan seluruh benda-benda langit dibuka agar nampak dari permukaan planet bumi adalah bukan hanya untuk menerang permukaan planet bumi semata namun lebih daripada itu. Pada kitab Yobel 2:9-10 memberitahukan kepada kita bahwa Tuhan mengarahkan gerak rotasi dan gerak revolusi  sekaligus mengatur kemiringan bola planet bumi. Sebagai dampaknya, maka timbul musim-musim yang berbeda pada planet bumi, dimana pada bulan september sampai bulan februari, kutub selatan bola planet bumi condong atau miring ke arah matahari, hal ini mengakibatkan bagian selatan bumi mengalami musim panas dan kutubnya mengalami TERANG (siang hari) panjang selama enam bulan, dan sebaliknya bagian utara bumi akan mengalami musim dingin dan kutubnya (Kutub Utara) akan mengalami KEGELAPAN (malam hari) panjang selama enam bulan juga.

 

          Demikian juga pada musim berikutnya, yaitu pada waktu antara bulan maret sampai bulan agustus, kemiringan bola planet bumi kembali berubah, kali ini belahan utara planet bumi menjadi lebih condong ke arah matahari sehingga mengakibatkan belahan planet bumi utara mengalami musim panas dan wilayah kutub utara mengalami keadaan terang selama enam bulan. Sebaliknya pada belahan selatan planet bumi berganti menjadi menjauh dari matahari dan mengalami musim dingin dan wilayah pada kutub selatan mengalami keadaan malam hari panjang selama enam bulan.

 

          TERANG dan KEGELAPAN yang terjadi pada kutub selatan dan kutub utara bumi secara bergantian itulah yang dimaksudkan sebagai memisahkan “terang dari gelap”  pada bola planet bumi seperti yang disebutkan pada Yobel 2:10 tersebut. Adanya pergantian posisi kemiringan bola planet bumi kemudian menyebabkan perbedaan musim yang terjadi pada bagian bumi utara dan bagian bumi selatan pada waktu yang bersamaan, sehingga pada bagian bumi selatan yang mengalami musim panas, daratannya akan menjadi produktif, subur sehingga dapat ditanami dengan benih-benih bahan pangan. Dan Setelah enam bulan kemudian, belahan bumi selatan berganti akan mengalami musim panas, sehingga pada saat itu tanahnya dapat ditanami juga.

 

 

BAGAIMANA TUHAN MENCIPTAKAN PERLIHATAN ATAU MEMBUKA BENDA-BENDA LANGIT TERSEBUT ?

 

          Seperti yang telah dijelaskan pada BIGBANG DALAM ALKITAB (Bagian 5), bahwa keadaan atmosfer planet bumi diselubungi oleh partikel debu yang cukup banyak, hampir menutupi seluruh bagian bawah atmosfer planet bumi. Asap dan partikel-partikel debu halus tersebut menghalangi PEMANDANGAN LUAR ANGKASA, sehingga benda-benda langit baik matahari, bulan dan bintang-bintang menjadi tidak kelihatan dari permukaan planet bumi. Meskipun demikian pada saat siang hari, suasana dan keadaan permukaan planet bumi masih terang karena adanya defraksi sinar matahari oleh partikel-partikel debu, meskipun bola matahari yang menjadi sumber cahaya terang tersebut tidak kelihatan.

 



Permukaan Benua Pangaea Ketika Baru terbentuk, Asap Dan Partikel Debu Tersebutlah Yang Menyelubungi Lapisan Atmosfer Bawah, Planet Bumi Purba.

          Agar bola matahari dan benda-benda langit lain nampak dari permukaan planet bumi, maka asap dan partikel-partikel debu halus yang menyelubungi bagian atmosfer lapisan bawah tersebut harus dibersihkan. Pembersihan tersebut telah dimulai sejak partikel-partikel debu tersebut terbentuk diatmosfer bawah, hanya saja PUNCAK PEMBERSIHAN tersebut terjadi pada masa setelah tumbuhan purba mulai tumbuh, sehingga diterangkan oleh ayat-ayat Alkitab yang urutannya setelah ayat-ayat yang memberitahukan tentang Tuhan mulai menciptakan tumbuhan purba. PEMBERSIHAN ATMOSFER dengan uap air dari lautan. Uap-uap air ini dapat terbentuk karena suhu atmosfer bumi masih cukup panas.

 

          Uap-uap air yang terbentuk dan menguap ke atas bercampur dengan partikel-partikel debu, akibatnya partikel-partikel debu saling berikatan satu sama lainnya hingga membentuk gumpalan-gumpalan debu. Kemudian karena gravitasi bumi gumpalan-gumpalan tersebut jatuh sebagai HUJAN ABU. Perhatikan kata-kata CAKRAWALA LANGIT pada ayat-ayat yang menjelaskan tentang PEMBERSIHAN ATMOSFER dan pada ayat berikut ini! Yang menjelaskan bahwa Tuhan mengatur agar lampu-lampu penerang permukaan planet bumi tampak dari permukaan planet bumi, seluruh kegiatan tersebut terjadi atau difokuskan pada CAKRAWALA LANGIT yang dalam istilah sains geografi disebut ATMOSFER.

 

          Jadi pada dasarnya pemandangan benda-benda langit yang menjadi tampak dari permukaan planet bumi, bukanlah sebuah proses bahwa Tuhan menciptakan mereka melainkan adalah proses Tuhan membuka mereka, agar tampak dari permukaan planet bumi. Benda-benda langit tersebut menjadi tampak adalah DAMPAK  dari proses pembersihan atmosfer planet bumi.  Dalam kitab Raja Daud yaitu Mazmur (Psalm), juga di jelaskan tentang salahsatu perbuatan tangan Elohim terhadap cakrawala alias atmosfer planet bumi, yang mengatakan bahwa " cakrawala (atmosfer) memberitakan pekerjaan tangan Tuhan". bahwa Tuhan pernah membersihkan cakrawala atau atmosfer planet kita.

 

Psalm 19:1 KJV; To the chief Musician, A Psalm of David. The heavens declare the glory of God; and the firmament sheweth his handywork. Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Langit menceritakan kemuliaan Elohim, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya. 

 

          Dari Mazmur 19:1 di atas, kita mengetahui dengan jelas bahwa yang di sebut dengan cakrawala pada ayat-ayat genesis tentang pembersihan atmosfer planet bumi di atas jelas hanya menunjukan tentang atmosfer planet bumi saja, jadi tidak menunjukan sampai kepada langit ruang antar bintang atau ruang alam semesta, karena ruang langit atau ruang alam semesta sendiri juga di sebutkan pada ayat yang sama. Dengan menyebutkan bahwa langit menceritakan kemuliaan Tuhan, Hal ini benar demikian, karena seperti yang kita ketahui bahwa di langit terdapat miliaran bintang-bintang maupun galaksi serta benda lainnya. Jadi hal itu benar-benar menunjukan betapa Tuhan sangat mulia.

 

0 komentar :

Posting Komentar

 

Translate

Label

Adat (5) Bigbang (14) Budaya (5) Dayak (10) Kerajaan Dayak (11) Multiverse (3)