Selasa, 23 April 2019

Black Hole Didalam Alkitab



     Black Hole adalah pelengkungan ruang-waktu yang sangat ekstrim sehingga tidak ada yang bisa lolos dari interaksi gravitasi yang dihasilkan, bahkan kecepatan cahaya sekalipun.  black hole terjadi disebabkan oleh efek gravitasi yang sangat kuat sehingga tekanan internal di skala atom tidak bisa menahan keruntuhan gravitasinya sendiri. Selain itu, lubang hitam juga dapat terjadi akibat tabrakan dua atau lebih benda padat berenergi tinggi. 

     Istilah black hole dipopulerkan oleh John Archibald Wheeler yang menggunakannya pada ceramah-ceramahnya pada tahun 1967. Teori adanya black hole pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. 

     Di alam semesta, sebuah black hole dapat terbentuk pada sebuah bintang mati yang runtuh. Pada awalnya, sebuah bintang terbentuk dengan tingkat radiasi dan gravitasinya seimbang. Namun ketika bintang kehabisan bahan bakar untuk melakukan fusi dalam menghasilkan energi panas yang juga untuk memberikan tekanan internal dalam melawan gravitasi, tingkat radiasi yang keluar semakin melemah dibanding dengan gaya gravitasi ke dalam, akibatnya gaya gravitasi kemudian mengambil alih sehingga bintang tersebut kolaps (ambruk) kedalam dirinya sendiri. Hasil akhirnya, bintang bisa membentuk sebuah black hole atau bisa juga meledak menjadi supernova. 

Photo blackhole yang berhasil diabadikan oleh Ilmuwan

     Nasib akhir bintang sangat bervariasi. Faktor yang mendukung variasi tersebut dipengaruhi oleh massa awal bintang tersebut. Bintang bermassa setara dengan Matahari kita akan berubah menjadi white dwarf pada saat ajalnya. Hanya bintang bermassa puluhan kali massa Matahari yang memungkinkan kematian bintang tersebut melahirkan lubang hitam. Sebelum para ilmuwan memikirkan dan mempercayai serta membuat hipotesa tentang black hole, Alkitab baik pada kitab perjanjian lama maupun pada kitab perjanjian baru, telah jauh-jauh hari menyingkap tentang adanya black hole. Berikut adalah ayat Alkitab yang membicarakan tentang sebuah black hole: 

Ibrani 1:10-12 
1:10 Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. 1:11 Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian; 1:12 seperti jubah akan Engkau gulungkan  mereka (Yunani: ἑλίξεις helixeis), dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.

     Pada Kitab Ibrani 1:10-12, disebutkan bahwa bumi (materi) yang mengisi kedalaman langit (ruangwaktu semesta) kita akan mengalami penuaan, yang dianalogikan oleh Alkitab dengan kalimat “semuanya (materi) itu akan menjadi usang seperti pakaian”. Ini sesuai dengan Hukum Termodinamika II yang mengatakan bahwa walaupun energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, energi yang dapat dipakai terus berkurang. Dengan kata lain, keacakan dan entropi terus bertambah. Tanpa adanya usaha yang besar, segala sesuatu dialam semesta ini menjadi semakin rusak dan semakin usang atau menua. 

     Kita dapat menyaksikan hukum alam ini dalam kehidupan nyata setiap hari. Apapun yang tidak dipelihara dan diusahakan, pasti akan semakin rusak, semakin acak, dan semakin tidak beraturan dan semakin usang atau menua. Hasil analisa sederhana membenarkan hukum kedua termodinamika. Sama seperti ketika kita membeli baju baru, tetapi tidak memakainya selama bertahun-tahun, maka suatu saat baju itu tidak akan lagi sama seperti kondisi awal belinya yang masih bagus. Cat tembok yang melapisi bagian luar rumah akan mulai luntur. Rumah itu sendiri akan rusak jika tidak dipelihara dan dicegah. Benda hidup yang mati akan membusuk dan terurai. Kita melihat hasil hukum kedua termodinamika setiap hari di sekeliling kita. Prinsip ini kompatibel dengan Alkitab.

     Maka dengan demikian, bahwa pada suatu saat materi-materi yang telah menua tersebut akan didaur-ulang kembali dan salahsatu awal proses pendaur-ulang dari materi-materi di alam semesta adalah melalui "penggilingannya" pada black hole. 

Alkitab mengatakan tentang black hole ini, berikut adalah ayat Alkitab tersebut: 

1:12 seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.

και ωσει περιβολαιον ελιξεις αυτους και αλλαγησονται συ δε ο αυτος ει και τα ετη σου ουκ εκλειψουσιν 
Baca: kai hôsei peribolaion helixeis autous kai allagêsontai su de ho autos ei kai ta etê sou ouk ekleipsousin. 

Kata yunani ἑλίξεις (helixeis = engkau gulungkan) terbentuk dari kata ἑλίσσω (helissó = gulung atau menggulung) dan εσείς (eseís = engkau) 

     Awal proses pendaur-ulangan materi-materi di alam semesta tersebut adalah dengan cara digulungkan, yang dianalogikan oleh Alkitab dengan kalimat “seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka (materi)”. Yang dimaksudkan dengan penggulungan disini adalah untuk menyebutkan ketika seluruh materi yang terperangkap kedalam medan gaya gravitasi black hole tersebut, sebelum mereka masuk kedalam lubang black hole, seluruhnya terlebih dahulu akan berputar seperti sedang digulungkan. Materi-materi yang mengitari lubang black hole tersebut, kemudian jatuh ke dalam dasar black hole. 

     Selama proses penggulungan terjadi, seluruh materi tersebut diubah, yang oleh Alkitab disebutkan dengan kalimat “mereka (materi) akan diubah” dengan cara menghancurkan dan memampatkannya sampai ke titik ukuran yang mendekati nilai angka nol. Setelah sekian lama, seluruh materi yang telah dimampatkan dan telah berubah wujud tersebut akan dikeluarkan kembali menjadi materi dengan bentuk atau wujud atau unsur yang lebih baru. Proses pengeluaran materi yang telah berubah bentuk atau wujud atau unsur tersebut oleh Alkitab disebut dengan kalimat “seperti persalinan (kelahiran)”. 

     Dengan kata lain, sebuah black hole dapat disebut sebuah “mesin giling” di alam semesta. Seperti mesin tepung beras yang sedang menggulung atau menggiling sejumlah tertentu beras. Ketika masuk kedalam lubang mesin penggilingan, beras akan dibawa berputar mengikuti alur-alur gilingan sembari menghancurkan butiran beras. Setelah itu hasil gilingan akan dikeluarkan dengan bentuk baru, yaitu berbentuk tepung yang halus. 

     Di alam semesta, dipercaya setidaknya ada dua cara proses pengeluaran (seperti persalinan (kelahiran)) atau pengakhiran  alias kematian sebuah blackhole yaitu melalui peledakan diri dan dikeluarkan melalui ujungnya yaitu white hole (lubang putih). Jika sebuah black hole yang terbentuk tidak memiliki lubang ujung alias buntu, maka seluruh materi yang termampatkan tersebut akan diledakkan. Proses peledakkan diri ini disebut Radiasi Hawking, proses ini dilakukan dengan cara membongkar bagian perbagian dari isi black hole. Hanya saja, proses ini cenderung memakan waktu cukup lama.

    Pada black hole yang memiliki ujung, proses pengakhirannya adalah melalui penyemburan atau pemancuran materi-materi yang diubah, melalui ujung black hole yang dalam bahasa sains disebut white hole atau dalam bahasa Alkitab disebut “Fountains (air mancur)”. Jika white hole terbentuk pada ruangwaktu alam semesta kita juga, kemungkinan besar bentuk dari materi yang diubah adalah berupa atom-atom unsur tertentu bahkan mungkin berupa sub-atomik-sub atomik tertentu. Namun jika white hole terbentuk pada ruangwaktu semesta yang berbeda dimensinya dengan dimensi ruangwaktu semesta kita, maka seluruh materi yang dikeluarkan berubah dengan bentuk yang sesuai menurut ketentuan hukum-hukum fisika yang berlaku didalam ruangwaktu semesta tempat dimana white hole tersebut akan muncul.

4 komentar :

  1. Hmm.. Tapi di postingan sebelumnya ttg white hole , anda mengatakan jika terbentuknya black hole ada di surga (rumah multiuniverse) dan white hole adalah tempat keluar material dari black hole di dalam deep

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah dijelaskan.Pada pembahasan tentang penyaluran materi roh (istilah Alkitab: AIR) dari ruang-waktu Surga (firdaus) ke ruang-waktu Tehom / Abyss / the dept ( rumah multiverse / tempat tinggal seluruh semesta atau universe), ujung dari blackholenya (penyedot materi) alias white hole (penyembur materi / istilah Alkitab: pemancur air / air mancur / fountain) didalam ruang-waktu Tehom / Abyss / the dept ( rumah universe/ rumah semesta).

      Hapus
  2. Balasan
    1. Terima kasih telah membaca! Pembahasan pada artikel saya, masih sangat jauh dari kata sempurna. Masih perlu untuk diteliti dan dikembangkan lagi.

      Hapus

 

Translate

Label

Adat (5) Bigbang (14) Budaya (5) Dayak (10) Kerajaan Dayak (11) Multiverse (3)