Secara ilmiah adalah tidak mungkin kita dapat mempelajari asal usul alam semesta secara akurat. Beberapa metode ilmiah eksperimental yang dikembangkan sangat membutuhkan adanya pengujian dan pengulangan hipotesis. Padahal pada kenyataannya, permulaan alam semesta tidak dapat diuji secara eksperimental atau diulang. Selain itu, tidak ada satupun pengamat manusia yang hadir untuk menyaksikan permulaan. Meskipun demikian, berbagai ide atau teori telah diajukan tentang bagaimana alam semesta berawal.
Dengan perkiraan antara 10 hingga 30 miliar tahun yang lalu, semua materi yang ada di alam semesta hari ini, sebelumnya terkonsentrasi dalam satu titik atau bola tunggal yang disebut Singularitas. Pada saat materi primordial masih berupa titik singularitas, ia sangat tegang, baik tegang dalam tekanan, karena tekanan yang ada di dalamnya sangat dasyat, tegang dalam energi, karena energi di dalamnya sangat dasyat maupun tegang dalam massa, karena sesungguhnya massa yang di miliki oleh titik singularitas itu sangat besar, namun di paksa oleh Tuhan agar menjadi kecil yang bervolume nyaris mendekati nilai angka nol.
Kemudian setelah itu singularitas tersebut diregangkan atau ditarik kesegala arah, dipaksa agar mengembang dengan ukuran yang jauh lebih besar dari ukuran massa aslinya sebelum dimampatkan. Dan sejak itu, ia menghasilkan energi panas dan daya dorong. Keadaan terang juga mulai terbentuk sebagai akibat dari terbentuknya bola cahaya raksasa pada saat kejadian dentuman besar itu, bola cahaya raksasa inilah yang disebutkan dengan frase “Jadilah Terang” di kitab Kejadian 1:3 itu.
Genesis 1:3 KJV, And God said, Let there be light: and there was light: Dan Tuhan berfirmanlah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
2 Korintus 4:6 Sebab Elohim yang telah berfirman:
"Dari dalam gelap (rumah multiverse
yang gelap gulita) akan terbit
terang! (bigbang)", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam
hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Elohim
yang nampak pada wajah Kristus.
Gambar: Warna biru adalah entitas Eloh Bapa yang maha
luas tanpa batasan. Warna putih adalah ruangwaktu surga. Warna biru didalam
surga adalah sang Logos (Yesus Kristus). Warna hitam adalah ruangwaktu tehom.
Titik-titik hijau pada surga dan tehom adalah materi roh (air). Warna Merah
adalah dentuman Bigbang terjadi pada ruangwaktu tehom.
Gambar: Warna biru adalah entitas Eloh Bapa yang maha
luas tanpa batasan. Warna putih adalah ruangwaktu surga. Warna biru didalam
surga adalah sang Logos (Yesus Kristus). Warna hitam adalah ruangwaktu tehom.
Titik-titik hijau pada surga dan tehowm adalah materi roh (air). Ditengah
tehom adalah gelembung semesta kita yang telah tercipta.
Jadilah
Terang ini merupakan ungkapan kiasan yang berbentuk bahasa fenomena tentang radiasi
cahaya yang terbentuk setelah telur kosmik (singularitas) menetas dan diregangkan
melalui peristiwa bigbang. Mulai pada saat inilah terjadi proses penguluran
radius bola bigbang, sehingga mengembang dengan ukuran diameter yang sangat
besar. Radiasi cahaya yang terbentuk
itu, kemudian terkondensasi
membentuk massa, atau materi fisik yang ada hari ini. Alkitab mencatat bahwa ketika bola cahaya bigbang yang disebutkan dengan
nama dasar eretz (Dasar Materi)
tersebut terjadi, seluruh malaikat Tuhan di Surga yang menyaksikan peristiwa
itu sangat gembira, sehingga disebutkan bahwa mereka (malaikat / anak-anak Eloh) sedang bersorak-sorai serta
menyerukan puji-pujian.
Ayub
38:4-7
4 Dimanakah kamu saat Aku menjadikan Eretz (Dunia Alam semesta)? Beri
tahu Aku, kalau kamu pikir kamu mengerti.
5 Kalau kamu tahu, siapa yang menentukan
ukuran-ukurannya? Atau siapa yang mengukurnya
dengan tali pengukur?
6 Dimana
tiang-tiang penyangga eretz (Semesta) dipasang? Atau siapa
yang meletakan batu utamanya?
7 Dimana kamu saat bintang-bintang pagi bersorak-sorai
bersama dengan gembira, dan semua putra Eloh menyerukan pujian?
Pada
Ayub 38:4-7 menunjukkan Tuhan merendahkan Ayub, yang berpikir bahwa ia memiliki
banyak sumber pengetahuan. Dalam ayat di atas, Tuhan menantang Ayub
tentang pengetahuan tentang penciptaan semesta. Tuhan melakukan ini agar
Ayub mengakui kebesaran Tuhan dan untuk menunjukkan kepada Ayub bahwa ia tidak
mengerti tentang bagaimana dan kapan Tuhan telah menciptakan semesta. Pada ayat 4 adalah pertanyaan Tuhan kepada Yakub, dimana
Yakub sedang berada saat Tuhan menciptakan semesta?
Kemudian pada ayat 5 Tuhan
menanyai Nabi Yakub tentang dimensi
(pajang, lebar, tinggi, waktu) yang
membingkai alam semesta dan berapa jumlah dari dimensional (pajang, lebar, tinggi, waktu) bangunan alam semesta
tersebut? dan siapa yang telah menentukan ukurannya? Pada ayat 6 Tuhan
menantang Yakub, apakah Yakub mengetahui tentang material yang digunakan untuk menciptakan
alam semesta dan siapa yang telah meletakannya landasan atau posisinya pada
area tertentu dari ruang-waktu Tehom
(Rumah Multiverse / Samudra Raya)? Pada ayat 7 Tuhan menanyakan Yakub,
dimana dia berada ketika para penghulu malaikat dan seluruh anak Eloh (Malaikat
Surga) sedang kegirangan karena takjub melihat bigbang terjadi?
Berikut Adalah Bagian-Bagian
Yang Terbentuk Ketika Even Bigbang Terjadi:
Pemberitahuan tentang bagian-bagian yang terbentuk pada
peristiwa bigbang, diungkapkan secara tidak langsung melalui kata-kata yang
terselip pada Mazmur (nyanyian syukur)
Raja
Daud kepada Tuhan, setelah
beliau dibebaskan oleh Tuhan dari cengkraman musuhnya. Berikut adalah
bagian-bagian yang dimaksudkan itu:
Bagian
Pertama: Singularitas Menetas
Mazmur 18: 7 KJV: Then the earth shook and trembled; the foundations also
of the hills moved and were shaken, because he was wroth. Kemudian bumi berguncang dan bergetar, dasar-dasar bukit (Ruang-Waktu Semesta) juga
bergerak dan berguncang, karena ia sedang gusar
2 Samuel 22: 8 KJV: Then the
earth shook and trembled; the foundations of heaven moved and shook, because he
was wroth. Lalu bumi
berguncang dan bergetar, dasar-dasar langit
(Ruang-Waktu Semesta) bergerak dan berguncang, karena ia sedang gusar
Pada Mazmur 18:7 dan 2 Samuel 22:8 ini. Tuhan memberitahukan
kepada kita melalui Raja Daud tentang saat-saat bigbang terjadi.
Ungkapan “Lalu
bumi berguncang dan bergetar” ini
adalah bermakna ketika paduan antar
partikel Air (Materi Roh) yang disebut dengan Eretz (Materi / Bumi) yang telah menjadi singularitas tersebut
mendentum. Dentumannya atau bigbang yang terjadi dengan dasyat itu digambarkan
sebagai bumi yang berguncang dan
bergetar.
Kemudian dari
ungkapan “dasar-dasar langit yang
bergerak dan berguncang” ini merupakan fenomena dari ruang-waktu Semesta (Universe) kita yang mulai terbentuk dengan seketika dan bergerak kearah luar (membesar), yang
akibat gerakan dasyatnya itu, menyebabkannya berguncang–guncang,
sehingga di
gambarkan oleh Raja Daud bahwa paduan materi
roh (bumi) itu yang akibat aksinya yang mendentum itu, seolah-olah paduan materi roh (Bumi) itu dalam keadaan bergoyang dan bergoncang.
Dan langit
(ruang-waktu) yang baru terbentuk bagaikan bergetar dan bergoyang, hal ini
mengindikasikan bahwa ketika dentuman itu terjadi, maka di area batas antara terang (Bola Bigbang) yang terbentuk
dengan ruang-waktu Tehom (Rumah
Multiverse), mengalami suatu bentuk keadaan seperti di dobrak dengan sangat
keras oleh bola terang (Bola Bigbang) yang
terjadi, karena itu di gambarkan oleh Raja
Daud seakan-akan ruang langit
yang terbentuk bersamaan dengan pengembangan terang (Bola Bigbang) yang terjadi itu sedang bergetar dan
bergoyang. Lalu disebutkan bahwa gelombang energi dan tekanan yang dasyat itu
terjadi karena di sebabkan oleh terang
benderang (Bola Bigbang) yang
muncul. Yang pada versi samuel di gambarkan sebagai karena Eloh yang sedang gusar.
jika
pada kitab Mazmur 18:7
pada frase kedua disana tertulis “dan dasar-dasar gunung gemetar dan
goyang”
sementara pada kitab 2 Samuel 22: 8 pada frase yang kedua, disebutkan bahwa “dasar-dasar langit
gemetar dan bergoyang” Sekilas keduanya nampak berbeda, yang mana pada versi mazmur disebutkan adalah dasar-dasar bukit, sementara pada versi Samuel disebutkan
adalah dasar-dasar langit.Tapi
bagaimanapun ini memiliki makna yang sama yaitu tentang “dasar ruang-waktu Semesta (Universe) kita”.
Perhatian !!!
Kata mountains (gunung-gunung) dan Hills (Bukit) seringkali merujuk atau mengacu kepada
"ruang, ruang-waktu (Langit /
Ruang Alam), ruang wilayah, wilayah kerajaan, wilayah negara dan tempat, kediaman, negeri dan
kota”.
Pembanding:
Mazmur
90:1-2 KJV: Lord, thou hast been our
dwelling place in all generations. Before the mountains were brought forth, or
ever thou hadst formed the earth and the world, even from everlasting to
everlasting, thou art God. Tuhan, Engkau telah menjadi tempat tinggal kami disemua generasi kami.
Sebelum gunung-gunung (segala ruang-waktu yang
berukuran besar / Tehom-Tehom) dilahirkan, atau sebelum engkau membentuk planet bumi dan semesta,
bahkan dari kekal sampai kekal, engkau adalah Eloh.
Yehezkiel 39:
17 (ILT) Dan
kamu, hai anak manusia, beginilah Tuhan YAHWEH berfirman: Katakanlah kepada
burung dari segala jenis yang bersayap dan segala binatang buas di padang:
Berkumpullah dan datanglah, berhimpunlah kamu dari segala penjuru pada perjamuan kurban yang Kuadakan bagi kamu,
yaitu suatu perjamuan kurban yang
besar di atas gunung-gunung Israel, sehingga kamu dapat makan daging dan minum darah.
Yehezkiel 39:4 Di atas gunung-gunung
(Seluruh Ruang
wilayah) Israel,
Gog bersama seluruh tentara dan sekutunya akan gugur, dan mayat-mayat mereka
akan Kuberikan kepada segala burung dan binatang buas untuk dimakan.
Yoel 2:1 Tiuplah
sangkakala di Sion (Negeri Israel) dan
berteriaklah di gunung-Ku (Tempat-KU) yang kudus!
Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari
itu sudah dekat;
Yoel
3:17
Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion (Negeri Israel),
gunung-Ku (Tempat-KU) yang kudus. Dan Yerusalem akan
menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi.
Didalam istilah Alkitab, sebutan bukit atau gunung
seringkali merujuk kepada ruang, ruang-waktu, ruang wilayah, wilayah kerajaan,
wilayah negara dan tempat. Jika sebutan gunung merujuk kepada ruang-waktu yang ukurannya lebih besar
yang dalam hal ini adalah ruang-waktu Tehom
(Rumah Multiverse / Samudra Raya), maka sebutan bukit yang dimaksudkan itu
adalah sebuah ruang-waktu alias langit yang berukuran lebih kecil yaitu
ruang-waktu semesta (Universe) kita. Jadi, istilah bukit yang terdapat pada Mazmur 18: 7 KJV
tersebut adalah merujuk kepada sebuh langit
(ruang-waktu / ruang alam). Dengan demikian baik pada versi Mazmur 18: 7
KJV maupun pada versi 2 Samuel 22:8 KJV, kedua-duanya sama saja, yakni memiliki arti sebagai ruang-waktu alam semesta (Universe) kita.
Bagian
Kedua: Materi Gelap Dan Materi Terang Terbentuk
Mazmur 18: 8 KJV: There went up a smoke out of his nostrils, and fire out
of his mouth devoured: coals were kindled by it. Asappun
keluar dari lubang hidungnya, dan api keluar dari mulutnya melahap : bara yang
menyala oleh itu (even bigbang).
2
Samuel 22:9 KJV: There
went up a smoke out of his nostrils, and fire out of his mouth devoured: coals
were kindled by it. Asappun keluar dari lubang hidungnya, dan api keluar
dari mulutnya melahap: bara yang menyala oleh itu (even bigbang).
Pada Mazmur 18:8 dan 2 Samuel 22:9
ini. Tuhan memberitahukan kepada kita melalui Raja Daud tentang setelah
bigbang terjadi. Ungkapan “asap
keluar dari hidungnya” ini menggambarkan tentang partikel-partikel materi gelap mulai terbentuk, materi-materi gelap ini
bergerak menjauhi badan bigbang itu,
semakin lama temperaturnya makin turun, hingga mulai berwujud menjadi seperti
gumpalan-gumpalan gas yang tidak dapat memancarkan cahaya, yang oleh Raja Daud digambarkan sebagai asap yang membumbung dari hidung Allah. Kemudian disusul oleh materi terang yang diungkapkan dengan kata-kata “api keluar dari mulutNya”. Dan terakhir
ungkapan “bara yang menyala-nyala oleh
api” tidak lain adalah untuk menyebutkan tentang bola bigbang yang terjadi
membara dengan cahaya yang sangat terang.
Segera setelah Big Bang, alam semesta ini sangat panas
sebagai akibat dari kedua partikel materi dan antimateri bergegas terpisah ke
segala arah. Temperatur mulai mendingin
sekitar waktu 10 ^ -43 detik setelah
penciptaan, di sana ada jumlah materi dan antimateri yang hampir berimbang
namun dalam keadaan asimetris. Kedua-duanya terciptakan secara bersamaan,
mereka bertabrakan dan saling menghancurkan satu sama lain dan dari kejadian
tabrakan ini, menghasilkan energi murni.
Keadaan asimetri tersebut mendukung materi. Sebagai
akibat kelebihan sekitar satu bagian per miliar detik, alam semesta mampu
bertahan dengan cara yang lebih baik hingga matang. Alam semesta terus-menerus
berkembang, timbul suatu bentuk kesenjangan dimana partikel yang terbentuk
terus tumbuh menjadi kompleks (besar).
Partikel yang mulai mendominasi adalah bagian-bagian dari materi. Mereka
terbentuk dan hancur atau mengalami peluruhan oleh partikel anti materi, tanpa
melalui suatu proses yang bersamaan.
Alam semesta terus mengembang, dan temperaturnya juga
terus mendingin, partikel umum mulai terbentuk Partikel-partikel ini disebut
baryon dan termasuk foton, neutrino, elektron dan quark yang akan menjadi blok
bangunan materi dan kehidupan seperti yang kita kenal. Periode ini disebut
periode Bariongenesis. Selama periode Bariongenesis, panas yang masih intens sehingga
partikel-partikel berat seperti proton atau neutron belum terbentuk. Pada saat
ini, hanya ada sup quark.
Setelah alam semesta terus mendinginkan sampai sekitar
3000 milyar derajat Kelvin, transisi radikal mulai terbentuk. Transisi ini
bagaikan transisi fase air yang berubah menjadi es. Dimana hadrons yakni komposit
partikel seperti proton dan neutron, menjadi sub-bagian yang sangat umum
diproduksi. Selain hadrons, partikel yang lebih ringan yang disebut lepton juga
terbentuk, meskipun begitu antara hadrons dan lepton tidak saling bereaksi.
Lepton ini, meliputi elektron, neutrino dan foton, yang
akan segera dapat bergabung dengan kerabat Hadron mereka untuk membentuk sebuah paduan yang akan menentukan materi
umum yang kita kenal saat ini. Dari paduan-paduan antara hadron dan lepton selanjutnya memproduksi materi fisik. Dari materi fisik yang
terbentuk itu, kemudian terbentuklah materi terang dan materi gelap.
Materi-materi yang berbeda ini, kemudian di pisahkan. Selain materi terang dan
materi gelap, even bigbang juga memproduksi MATERI
PENYUSUN RUANG (semacam atom ruang) UNIVERSE KITA dan menyebarkannya
pada ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse). Selain atom ruang-waktu, bumi (materi) pengisi ruang
tersebut yaitu materi terang dan materi
gelap tadi, juga disebar mengikuti penyebaran atom ruang-waktu Semesta (Universe) atau proses
pengembangan volume ruang-waktu semesta
(Universe) yang terbentuk itu.
Bagian
Ketiga: Bangunan Geometri Universe Dibentuk Seperti Sebuah Gelembung
Mazmur 18 : 9. He bowed the heavens also, and came down: and darkness was
under his feet. Dia menekukkan langit juga, dan turun:
dan kegelapan di bawah kakinya
2 Samuel 22:10 He bowed the heavens also, and came down; and darkness was under his feet. Dia menekukan langit juga, dan turun,
dan kegelapan di bawah kakinya
Pada Mazmur 18:9 dan 2 Samuel 22:10
ini. Tuhan memberitahukan kepada kita melalui
Raja Daud tentang perbuatan-NYA yang
mengatur bentuk dari langit (Ruang-Waktu Universe Kita)
agar bentuk bangunan geometrinya menjadi seperti ditekuk atau dibengkokkan, yang tak lain adalah agar ruang langit
(Ruang-Waktu Universe Kita)
membentuk sebuah gelembung. Perbuatan Tuhan ini diungkapkan oleh Raja
Daud dengan
menggunakan bahasa
fenomena pada kalimat “menekukkan langit”. Bagian yang
ditekuk pertama-kali adalah bagian sisi atas lalu menyusul bagian sisi bawah
dari universe, sehingga disebut dengan kalimat
“and
came down”. Setelah bagian sisi atas (berdasar pemahaman dan penglihatan kita
sebagai pengamat yang membayangkan aksi
tersebut pada gambar dua dimensi) dan bagian bawahnya telah ditekuk, maka
bentuknya menjadi sama yaitu berbentuk lingkaran sebuah gelembung. Kemudian
diungkapkan juga tentang kondisi area disekitar atau disekeliling bayi universe
kita yang terbentuk didalam ruang-waktu Tehom
(Rumah
Multiverse / Samudra Raya) tersebut dengan menggunakan bahasa
fenomena pada kalimat “kegelapan ada
dibawah kakinya”.
Bagian
Ke-empat: Oleh Perintah Tuhan, Seluruhnya Dijalankan Oleh Roh Eloh
Mazmur 18: 10 And he rode upon a cherub, and did fly: yea, he did fly upon
the wings of the wind. Dan dia naik di atas kerub, dan
terbang: ya, dia terbang di atas sayap angin
2 Samuel
22:11 And he rode upon a cherub, and did fly: and he was seen
upon the wings of the wind. Dan dia naik di atas kerub, dan terbang dan dia
terlihat pada sayap angin
Pada Mazmur 18:10 dan 2 Samuel 22:11
ini. Tuhan memberitahukan kepada kita melalui
Raja Daud tentang proses penciptaan universe kita didalam ruang-waktu Tehom
(Rumah Multiverse)
tersebut dilakukan oleh Tuhan melalui energi yang berasal dari DIRINYA sendiri
yaitu kuasa Roh Eloh sendiri. Semua hal itu diterangkan dengan bahasa-bahasa fenomena dan bahasa simbolis. Dimana seperti yang kita ketahui bahwa kerub adalah malaikat kecil yang bersayap, jadi disini kerub
merupakan simbol dari kendaraan roh,
kendaraan yang dimaksudkan tidak lain adalah kendaraan atau alat atau media
penopang atau tumpuan atau pendukung. Sementara ungkapan “terbang atau melakukan terbang” disini jelas bermakna sebagai “bekerja”. Dan dari ungkapan “terlihat pada sayap angin” dapat kita
artikan sebagai “kegiatan yang dilakukan
melalui kuasa Roh Eloh”, ingat kata “angin” disini merujuk kepada “angin Eloh” yang tak lain adalah Roh Eloh sendiri. Jadi makna
keseluruhan dari Mazmur 18:10
dan 2 Samuel 22:11 ini. adalah bahwa “Tuhan menciptakan dan mengatur serta
mengarahkan universe kita ini dengan menggunakan atau bertumpukan kepada energi
yang berasal dari diriNYA sendiri yaitu Roh Eloh”.
Bagian
Kelima: Bigbang Terjadi Didalam Ruang-Waktu Tehom
(Rumah Multiverse)
Mazmur 18:11. He made darkness his secret place; his pavilion
round about him were dark waters and thick clouds of the skies. Dia menjadikan kegelapan tempat rahasianya, kemah yang ada disekitarnya
adalah perairan gelap dan awan tebal dari langit.
2 Samuel
22:12 And he made darkness pavilions round about
him, dark waters, and thick
clouds of the skies. Dan dia membuat kemah yang gelap gulita di sekitarnya,
perairan gelap, dan awan tebal dari langit tertinggi.
Pada Mazmur 18:11 dan 2 Samuel 22:12 ini, Tuhan menjelaskan
kepada kita melalui Raja Daud tentang kondisi seluruh ruang disekitarnya dan
tentang segala sesuatu yang ada di sekitar universe kita setelah terbentuk.
Dari ungkapan “Dia menjadikan pondok
(ruangan / lingkungan) yang gelap gulita disekitarnya” bermakna lingkungan
disekitar universe kita yang baru terbentuk itu dalam keadaan sangat gelap. Lingkungan
yang gelap itu tidak lain adalah kedalaman ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse / Samudra Raya) tempat bigbang terjadi.
Kemudian ungkapan “perairan yang gelap”
adalah untuk menyebutkan bahwa Air (Materi Roh) yang tidak digunakan
untuk bahan baku penciptaan universe kita, yang mengisi ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse) tersebut juga
dalam keadaan gelap.
Kemudian ungkapan “awan
tebal dari langit tertinggi” ini adalah kalimat yang digunakan untuk
menyebutkan bahwa segala sesuatu yang ada setelah Air (Materi Roh) yang terdapat dilingkungan setelah universe kita
adalah pembatas atau dinding antara ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse) kita
dengan ruang-waktu Surga (Firdaus),
dimana dinding atau bagian terluar dari ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse) tersebut diciptakan dari Air (Materi Roh) dengan bentuk yang
bergumpal-gumpal diseluruh bagian terluar atau menjadi kulit atau yang menjadi
selaput dari ruang-waktu Tehom (Rumah
Multiverse) kita, yang akibatnya area langit
tertinggi atau ruang-waktu Surga
(Firdaus) menjadi tidak tampak.
Bagian Ke-enam: Universe Mengembang, Materi Yang Terbentuk
Meninggalkan Pusat Bigbang
Mazmur 18: 12. At the brightness that was before him his thick
clouds passed, hail stones and coals of fire. Pada
kecerahan yang ada di depannya awan tebal
(nebula) berlalu, hujan batu
(benda-benda tak bercahaya) dan bara
api (bintang dan galaksi).
2 Samuel
22:13 Through the brightness before him were coals
of fire kindled. Melalui
kecerahan didepannya adalah bara api yang menyala-nyala.
Pada Mazmur 18:12 dan 2 Samuel 22:13 ini Tuhan memberitahukan kita
melalui Raja Daud tentang sistem galaksi-galaksi yang telah terbentuk dan
pergi menjauhi atau meninggalkan pusat bola bigbang. Dimana ungkapan “kecerahan atau sinar terang” yang tidak
lain adalah ungkapan yang digunakan untuk menyebutkan cahaya raksasa dari bola
bigbang itu sendiri. Lalu pada versi Mazmur terdapat ungkapan “berlalu”, ungkapan ini memiliki makna “meninggalkan atau pergi dari”, sementara
ungkapan“melalui” pada versi Samuel,
berarti “telah keluar melalui”.
Kemudian pada versi Mazmur terdapat istilah “hujan batu”, ini jelas merujuk kepada “materi terang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri” yang
terbentuk secara terus-menerus, benda-benda yang dimaksudkan itu adalah planet,
komet, satelit, dan asteroid. Yang terakhir, istilah “awan tebal”, sebutan ini tidak lain adalah merujuk kepada nebula –
nebula yang juga terbentuk. Semetara itu baik pada versi Mazmur maupun pada
versi Samuel terdapat ungkapan “bara api
yang menyala-nyala”, ini adalah untuk menyebutkan materi terang yang dapat menghasilkan cahaya sendiri, yaitu
bintang-bintang. Jadi secara keseluruhan maksud kalimat pada Mazmur 18:12 dan 2 Samuel
22:13 ini adalah untuk menyebutkan sistem seluruh galaksi yang terbentuk
sembari menjauh dari pusat bola bigbang.
Setelah sekitar 1-3 menit yang telah berlalu sejak
penciptaan alam semesta, proton dan neutron mulai bereaksi satu sama lain untuk
membentuk deuterium (isotop Hidrogen /
Hidrogen Berat). Kemudian deuterium segera bergabung lagi membentuk neutron yang selanjutnya
membentuk tritium. Seluruh tritium yang terbentuk akan menangkap proton lain sehingga
membentuk inti helium. Dipercayai bahwa selama periode tiga menit pertama
terciptanya alam semesta, setiap satu inti helium yang ada dibentuk oleh setiap
sepuluh proton.
Setelah pendinginan lebih lanjut, kelebihan proton ini
akan mampu menangkap elektron untuk membentuk hidrogen umum. Akibatnya, hari
ini pada seluruh bagian alam semesta yang dapat diamati diduga mengandung satu
atom helium untuk setiap sepuluh atau sebelas atom hidrogen. Dari helium dan
hidrogen yang terbentuk itulah seluruh bintang-bintang yang terdapat didalam
ruang-waktu semesta (Universe) diciptakan.
Pada materi terang non helium dan non hidrogen, atom-atom
yang lahir kemudian saling bersatu membentuk suatu “unsur” dan bahkan bentuk
persenyawaan, Karena masih baru terbentuk dan temperatur yang panas menyebabkan
semua materi masih berwujud gas, bagian terluar dari bola bigbang temperaturnya
mulai menurun. Bagian terluar yang berwujud gas ini mulai menjauhkan diri dari
bola bigbang, materi yang berwujud gas mulai mendingin dan menjadi berwujud
cair. Semakin lama karena terdorong oleh energi dorong dari even bigbang itu,
materi-materi itu makin menjauh dari bola bigbang dan temperaturnya juga semaki
menurun, sampai materi-materi tersebut berubah wujud menjadi padat.
Kumpulan materi materi yang memadat itu, selanjutnya akan
membentuk benda-benda non bintang pada sebuah sistem
tata surya. Benda-benda yang dimaksud adalah planet, komet, asteroid, satelit,
nebula dan lain-lain. Karena sistem tata surya yang terbentuk sangat
banyak, akhirnya kumpulan dari sistem tata surya yang jumlahnya sangat banyak itu
membentuk galaksi-galaksi, inilah galaksi-galaksi awal di alam semesta. Seluruh
galaksi yang terbentuk tersebut bergerak menjauh untuk meninggalkan bola cahaya
bigbang. Demikian seterusnya, pada seluruh bagian tepi atau permukaan bola bigbang
itu terus menerus membentuk galaksi-galaksi sampai bola bigbang itu
sendiri menyusut lalu hilang.
Proses pengembangan alam semesta di dalam Alkitab
di sebut dengan Penguluran langit.
Untuk
dapat memahami hal ini, saya akan meng-analogi-kannya
dengan kegiatan ketika saya bermain sebuah layang-layang dan saya menjadikan
anda sebagai pengamat. Anggap nama saya adalah
bigbang, yang berpakaian warna cerah. Saya memainkan sebuah
layang-layang yang motif gambar sebuah galaksi, dan saya memiliki tali layangan
yang panjang, yang saya gulungkan pada kaleng. Ketika saya (bigbang) mulai menerbangkan layang-layang yang bermotif gambar
sebuah galaksi, agar layang-layang yang saya mainkan tersebut semakin tinggi,
maka saya harus MENGULURKAN tali layangan saya sepanjang mungkin. Saat itu,
anda sebagai seorang pengamat, akan melihat jarak layang-layang saya yang
bermotif sebuah galaksi tersebut semakin jauh dari saya sebagai pusat bigbang.
Jadi
seperti itulah apa yang dimaksudkan dengan istilah mengulurkan langit (universe) yang disebutkan oleh
Alkitab. Bahwa apa yang dimaksud dengan istilah “mengulurkan langit” itu tidak lain adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk menambah jarak radius
gelembung ruangwaktu (langit / ruang alam semesta) itu sendiri. Anggap layang – layang yang bergambar motif
sebuah galaksi itu adalah galaksi yang terbentuk paling awal dan yang menjauh
paling awal juga dari pusat (bigbang)
dimana galaksi tersebut terbentuk semula. Dan saya yang memainkan layangan
tersebut sebagai bola bigbangnya.
Jadi
dari ungkapan “mengulurkan langit”
disini jelas memperlihatkan bahwa Tuhan memperpanjangkan jarak radius gelembung
langit (ruang-waktu) sehingga
volumenya menjadi besar. jarak terkini dan terjauh dari ujung sisi ruang alam semesta yang
satu ke ujung sisi yang lainnya adalah jarak atau diameter dimensi
ruang-waktu semesta (Universe). Berikut adalah beberapa ayat Alkitab yang
memberitahukan bahwa Tuhan mengulur radius ruang-waktu semesta (Universe) kita, sehingga menyebabkan volume ruang-waktu semesta (Universe) kita juga menjadi
semakin mengembang.
Yesaya 42:5 KJV; Thus
saith God the LORD, he that created the heavens, and stretched them out; he that spread forth the earth, and that which
cometh out of it; he that giveth breath unto the people upon it, and spirit to
them that walk therein. (Beginilah firman TUHAN Elohim,
dia yang menciptakan langit, dan mengulurkannya, ia yang menyebarkan
bumi (materi), dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas
kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di
atasnya.
Translate Sains: Seperti
inilah kata Tuhan, Yang menciptakan UNIVERSE dan mengulurkan radiusnya (sehingga volumenya mengembang), dan yang menyebarkan segala macam MATERI pada
universe itu, termasuk planet bumi dengan segala makhluk penghuninya.
Yesaya 45:12 KJV; I
have made the earth, and created man upon it: I, even my hands, have stretched out the heavens, and all their
host have I commanded. Akulah yang
menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia diatasnya,
tangan-Kulah yang mengulurkankan
langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh Their Host
(Tuan Rumahnya / Materi Pengisinya).
Yesaya 40:22 KJV; It
is he that sitteth upon the circle of the earth, and the inhabitants
thereof are as grasshoppers; that stretcheth out the
heavens as a curtain, and spreadeth them out as a tent to dwell in: Dia
yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya
seperti belalang; Dia yang mengulurkankan langit seperti
kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!
Jeremy 10:12 KJV; He
hath made the earth by his power, he hath established the world by his wisdom,
and hath stretched out the
heavens by his discretion. Tuhanlah
yang menjadikan bumi dengan
kekuatan-Nya, yang menegakkan dunia dengan kebijaksanaan-Nya, dan
yang mengulurkankan langit dengan
akal budi-Nya.
Jeremy 51:15 KJV; He
hath made the earth by his power, he hath established the world by his wisdom,
and hath stretched out the
heaven by his understanding. Tuhanlah
yang menjadikan bumi dengan kekuatan-Nya, yang menegakkan dunia dengan
kebijaksanaan-Nya, dan yang mengulurkan langit
dengan akal budi-Nya.
Yesaya 51:13 KJV;
And forgettest the LORD thy maker, that hath stretched forth the heavens, and
laid the foundations of the earth; and hast feared continually every day
because of the fury of the oppressor, as if he were ready to destroy? and
where is the fury of the oppressor?
Sehingga engkau melupakan TUHAN yang menjadikan engkau, yang mengulurkankan terus-menerus
langit, dan meletakkan dasar bumi, sehingga engkau terus gentar sepanjang
hari terhadap kepanasan amarah orang penganiaya, apabila ia bersiap-siap
memusnahkan? Di manakah gerangan kepanasan amarah orang penganiaya itu?
Zakharia 12:1 KJV; The
burden of the word of the LORD for Israel, saith the LORD, which stretcheth
forth the heavens, and layeth the foundation of the earth, and formeth
the spirit of man within him. Ucapan
ilahi. Firman TUHAN tentang Israel: Demikianlah firman TUHAN yang mengulurkan
terus-menerus langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang
menciptakan roh dalam diri manusia:
Pada kitab Yesaya 42:5 KJV, Yesaya
45:12 KJV, Yesaya
40:22 KJV, Jeremy
10:12 KJV dan Jeremy 51:15 KJV menyebutkan bahwa Tuhan mengulurkan (Menambah) radius ruang-waktu semesta (Universe) kita. Dan pada kitab Yesaya 51:13 KJV bersama kitab Zakharia 12:1 KJV, menyebutkan bahwa proses penguluran tersebut masih
berlangsung sampai hari ini (stretched
forth), sehingga menyebabkan panjang diameter dan
luas volume gelembung ruang-waktu semesta
(Universe) kita semakin bertambah secara terus-menerus.
0 komentar :
Posting Komentar