Senin, 07 November 2016

Bigbang Dalam Alkitab (Bagian 4: Even Bigbang Terjadi )




Secara ilmiah adalah tidak mungkin kita dapat mempelajari asal usul alam semesta secara akuratBeberapa metode ilmiah eksperimental yang dikembangkan sangat membutuhkan adanya pengujian dan pengulangan hipotesis. Padahal pada kenyataannya, permulaan alam semesta tidak dapat diuji secara eksperimental atau diulang. Selain itu, tidak ada satupun pengamat manusia yang hadir untuk menyaksikan permulaan. Meskipun demikian, berbagai ide atau teori telah diajukan tentang bagaimana alam semesta berawal


          Dengan perkiraan antara 10 hingga 30 miliar tahun yang lalu, semua materi yang ada di alam semesta hari ini, sebelumnya terkonsentrasi dalam satu titik atau bola tunggal yang disebut Singularitas. Pada saat materi primordial masih berupa titik singularitas, ia sangat tegang, baik tegang dalam tekanan, karena tekanan yang ada di dalamnya sangat dasyat, tegang dalam energi, karena energi di dalamnya sangat dasyat maupun tegang dalam massa, karena sesungguhnya massa yang di miliki oleh titik singularitas itu sangat besar, namun di paksa oleh Tuhan agar menjadi kecil yang bervolume nyaris mendekati nilai angka nol.


          Kemudian setelah itu singularitas tersebut diregangkan atau ditarik kesegala arah, dipaksa agar mengembang dengan ukuran yang jauh lebih besar dari ukuran massa aslinya sebelum dimampatkan. Dan sejak itu, ia menghasilkan energi panas dan daya dorong. Keadaan terang juga mulai terbentuk sebagai akibat dari  terbentuknya bola cahaya raksasa  pada saat kejadian dentuman besar itu, bola cahaya raksasa inilah yang disebutkan dengan frase “Jadilah Terang” di kitab Kejadian 1:3 itu.


Genesis 1:3 KJV, And God said, Let there be light: and there was light: Dan Tuhan berfirmanlah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.






Jadilah Terang !
Let There Be Lghit !



2 Korintus 4:6 Sebab Elohim yang telah berfirman: "Dari dalam gelap (rumah multiverse yang gelap gulita) akan terbit terang! (bigbang)", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Elohim yang nampak pada wajah Kristus.

 


Gambar: Warna biru adalah entitas Eloh Bapa yang maha luas tanpa batasan. Warna putih adalah ruangwaktu surga. Warna biru didalam surga adalah sang Logos (Yesus Kristus). Warna hitam adalah ruangwaktu tehom. Titik-titik hijau pada surga dan tehom adalah materi roh (air). Warna Merah adalah dentuman Bigbang terjadi pada ruangwaktu tehom.



Gambar: Warna biru adalah entitas Eloh Bapa yang maha luas tanpa batasan. Warna putih adalah ruangwaktu surga. Warna biru didalam surga adalah sang Logos (Yesus Kristus). Warna hitam adalah ruangwaktu tehom. Titik-titik hijau pada surga dan tehowm adalah materi roh (air). Ditengah tehom adalah gelembung semesta kita yang telah tercipta.


          Jadilah Terang ini merupakan ungkapan kiasan yang berbentuk bahasa fenomena tentang radiasi cahaya yang terbentuk setelah telur kosmik (singularitas) menetas dan diregangkan melalui peristiwa bigbang. Mulai pada saat inilah terjadi proses penguluran radius bola bigbang, sehingga mengembang dengan ukuran diameter yang sangat besar. Radiasi cahaya yang terbentuk itu, kemudian terkondensasi membentuk massa, atau materi fisik yang ada hari iniAlkitab mencatat bahwa ketika bola cahaya bigbang yang disebutkan dengan nama dasar eretz (Dasar Materi) tersebut terjadi, seluruh malaikat Tuhan di Surga yang menyaksikan peristiwa itu sangat gembira, sehingga disebutkan bahwa mereka (malaikat / anak-anak Eloh) sedang bersorak-sorai serta menyerukan puji-pujian.


Ayub 38:4-7

4 Dimanakah kamu saat Aku menjadikan Eretz (Dunia Alam semesta)?  Beri tahu Aku, kalau kamu pikir kamu mengerti.

5 Kalau kamu tahu, siapa yang menentukan ukuran-ukurannya? Atau siapa yang mengukurnya dengan tali pengukur?

6 Dimana tiang-tiang penyangga eretz (Semesta) dipasang? Atau siapa yang meletakan batu utamanya?  

7 Dimana kamu saat bintang-bintang pagi bersorak-sorai bersama dengan gembira, dan semua putra Eloh menyerukan pujian?


          Pada Ayub 38:4-7 menunjukkan Tuhan merendahkan Ayub, yang berpikir bahwa ia memiliki banyak sumber pengetahuan. Dalam ayat di atas, Tuhan menantang Ayub tentang pengetahuan tentang penciptaan semesta. Tuhan melakukan ini agar Ayub mengakui kebesaran Tuhan dan untuk menunjukkan kepada Ayub bahwa ia tidak mengerti tentang bagaimana dan kapan Tuhan telah menciptakan semesta. Pada ayat 4 adalah pertanyaan Tuhan kepada Yakub, dimana Yakub sedang berada saat Tuhan menciptakan semesta?


          Kemudian pada ayat 5 Tuhan menanyai Nabi Yakub tentang dimensi (pajang, lebar, tinggi, waktu)  yang membingkai alam semesta dan berapa jumlah dari dimensional (pajang, lebar, tinggi, waktu) bangunan alam semesta tersebut? dan siapa yang telah menentukan ukurannya? Pada ayat 6 Tuhan menantang Yakub, apakah Yakub mengetahui tentang material yang digunakan untuk menciptakan alam semesta dan siapa yang telah meletakannya landasan atau posisinya pada area tertentu dari ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse / Samudra Raya)? Pada ayat 7 Tuhan menanyakan Yakub, dimana dia berada ketika para penghulu malaikat dan seluruh anak Eloh (Malaikat Surga) sedang kegirangan karena takjub melihat bigbang terjadi?

 

Berikut Adalah Bagian-Bagian Yang Terbentuk Ketika Even Bigbang Terjadi:

       Pemberitahuan tentang bagian-bagian yang terbentuk pada peristiwa bigbang, diungkapkan secara tidak langsung melalui kata-kata yang terselip pada Mazmur (nyanyian syukur) Raja Daud kepada Tuhan, setelah beliau dibebaskan oleh Tuhan dari cengkraman musuhnya. Berikut adalah bagian-bagian yang dimaksudkan itu:


Bagian Pertama: Singularitas Menetas

Mazmur 18: 7 KJV: Then the earth shook and trembled; the foundations also of the hills moved and were shaken, because he was wroth. Kemudian bumi berguncang dan bergetar, dasar-dasar bukit (Ruang-Waktu Semesta) juga bergerak dan berguncang, karena ia sedang gusar


2 Samuel 22: 8 KJV: Then the earth shook and trembled; the foundations of heaven moved and shook, because he was wroth. Lalu bumi berguncang dan bergetar, dasar-dasar langit (Ruang-Waktu Semesta) bergerak dan berguncang, karena ia sedang gusar


Pada Mazmur 18:7 dan 2 Samuel 22:8 ini. Tuhan memberitahukan kepada kita melalui Raja Daud tentang saat-saat bigbang terjadi. Ungkapan Lalu bumi berguncang dan bergetar” ini adalah bermakna ketika paduan antar partikel Air (Materi Roh) yang disebut dengan Eretz (Materi / Bumi) yang telah menjadi singularitas tersebut mendentum. Dentumannya atau bigbang yang terjadi dengan dasyat itu digambarkan sebagai bumi yang berguncang dan bergetar.


Kemudian dari ungkapan “dasar-dasar langit yang bergerak dan berguncang” ini merupakan fenomena dari ruang-waktu Semesta (Universe) kita yang mulai terbentuk dengan seketika dan bergerak kearah luar (membesar), yang akibat gerakan dasyatnya itu, menyebabkannya berguncang–guncang, sehingga di gambarkan oleh Raja Daud bahwa paduan materi roh (bumi) itu yang akibat aksinya yang mendentum itu, seolah-olah paduan materi roh (Bumi) itu dalam keadaan bergoyang dan bergoncang.


Dan langit (ruang-waktu) yang baru terbentuk bagaikan bergetar dan bergoyang, hal ini mengindikasikan bahwa ketika dentuman itu terjadi, maka di area batas antara terang (Bola Bigbang) yang terbentuk dengan ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse), mengalami suatu bentuk keadaan seperti di dobrak dengan sangat keras oleh bola terang (Bola Bigbang)  yang terjadi, karena itu di gambarkan oleh Raja Daud seakan-akan ruang langit yang terbentuk bersamaan dengan pengembangan terang (Bola Bigbang) yang terjadi itu sedang bergetar dan bergoyang. Lalu disebutkan bahwa gelombang energi dan tekanan yang dasyat itu terjadi karena di sebabkan oleh terang benderang (Bola Bigbang) yang muncul. Yang pada versi samuel di gambarkan sebagai karena Eloh yang sedang gusar.


jika pada kitab Mazmur 18:7 pada frase kedua disana tertulis dan dasar-dasar gunung gemetar   dan goyang sementara pada kitab 2 Samuel 22: 8 pada frase yang kedua, disebutkan bahwa “dasar-dasar   langit gemetar dan bergoyang” Sekilas keduanya nampak berbeda, yang mana pada versi mazmur disebutkan adalah dasar-dasar bukit, sementara pada versi Samuel disebutkan adalah dasar-dasar langit.Tapi bagaimanapun ini memiliki makna yang sama yaitu tentang “dasar ruang-waktu Semesta (Universe) kita.


Perhatian !!!

Kata mountains (gunung-gunung) dan Hills (Bukit) seringkali merujuk atau mengacu kepada "ruang, ruang-waktu (Langit / Ruang Alam), ruang wilayah, wilayah kerajaan, wilayah negara dan tempat, kediaman, negeri dan kota”.

 

Pembanding:

Mazmur 90:1-2 KJV: Lord, thou hast been our dwelling place in all generations. Before the mountains were brought forth, or ever thou hadst formed the earth and the world, even from everlasting to everlasting, thou art God. Tuhan, Engkau telah menjadi tempat tinggal kami disemua generasi kami. Sebelum gunung-gunung (segala ruang-waktu yang berukuran besar / Tehom-Tehom)  dilahirkan, atau sebelum engkau membentuk planet bumi dan semesta, bahkan dari kekal sampai kekal, engkau adalah Eloh.

 

Yehezkiel 39: 17 (ILT) Dan kamu, hai anak manusia, beginilah Tuhan YAHWEH berfirman: Katakanlah kepada burung dari segala jenis yang bersayap dan segala binatang buas di padang: Berkumpullah dan datanglah, berhimpunlah kamu dari segala penjuru pada perjamuan kurban yang Kuadakan bagi kamu, yaitu suatu perjamuan kurban yang besar di atas gunung-gunung Israel, sehingga kamu dapat makan daging dan minum darah.


Yehezkiel 39:4 Di atas gunung-gunung (Seluruh Ruang wilayah) Israel, Gog bersama seluruh tentara dan sekutunya akan gugur, dan mayat-mayat mereka akan Kuberikan kepada segala burung dan binatang buas untuk dimakan. 

 

Yoel  2:1 Tiuplah sangkakala di Sion (Negeri Israel) dan berteriaklah di gunung-Ku  (Tempat-KU)  yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat;


Yoel 3:17 Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion (Negeri Israel), gunung-Ku (Tempat-KU) yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi.


Didalam istilah Alkitab, sebutan bukit atau gunung seringkali merujuk kepada ruang, ruang-waktu, ruang wilayah, wilayah kerajaan, wilayah negara dan tempat. Jika sebutan gunung merujuk kepada ruang-waktu yang ukurannya lebih besar yang dalam hal ini adalah ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse / Samudra Raya), maka sebutan bukit yang dimaksudkan itu adalah sebuah ruang-waktu alias langit yang berukuran lebih kecil yaitu ruang-waktu semesta (Universe) kita. Jadi, istilah bukit yang terdapat pada Mazmur 18: 7 KJV tersebut adalah merujuk kepada sebuh langit (ruang-waktu / ruang alam). Dengan demikian baik pada versi Mazmur 18: 7 KJV maupun pada versi 2 Samuel 22:8 KJV, kedua-duanya sama saja, yakni memiliki arti sebagai ruang-waktu alam semesta (Universe) kita.

 

Bagian Kedua: Materi Gelap Dan Materi Terang Terbentuk

Mazmur 18: 8 KJV: There went up a smoke out of his nostrils, and fire out of his mouth devoured: coals were kindled by it. Asappun keluar dari lubang hidungnya, dan api keluar dari mulutnya melahap : bara yang menyala oleh itu (even bigbang).


2 Samuel 22:9 KJV: There went up a smoke out of his nostrils, and fire out of his mouth devoured: coals were kindled by it. Asappun keluar dari lubang hidungnya, dan api keluar dari mulutnya melahap: bara yang menyala oleh itu (even bigbang).


          Pada Mazmur 18:8 dan 2 Samuel 22:9 ini. Tuhan memberitahukan kepada kita melalui Raja Daud tentang setelah bigbang terjadi. Ungkapan “asap keluar dari hidungnya” ini menggambarkan tentang partikel-partikel materi gelap mulai terbentuk, materi-materi gelap ini bergerak menjauhi badan  bigbang itu, semakin lama temperaturnya makin turun, hingga mulai berwujud menjadi seperti gumpalan-gumpalan gas yang tidak dapat memancarkan cahaya, yang oleh Raja Daud digambarkan sebagai asap yang membumbung dari hidung Allah.  Kemudian disusul oleh materi terang yang diungkapkan dengan kata-kata “api keluar dari mulutNya”. Dan terakhir ungkapan “bara yang menyala-nyala oleh api” tidak lain adalah untuk menyebutkan tentang bola bigbang yang terjadi membara dengan cahaya yang sangat terang.


Segera setelah Big Bang, alam semesta ini sangat panas sebagai akibat dari kedua partikel materi dan antimateri bergegas terpisah ke segala arah. Temperatur  mulai mendingin sekitar  waktu 10 ^ -43 detik setelah penciptaan, di sana ada jumlah materi dan antimateri yang hampir berimbang namun dalam keadaan asimetris. Kedua-duanya terciptakan secara bersamaan, mereka bertabrakan dan saling menghancurkan satu sama lain dan dari kejadian tabrakan ini, menghasilkan energi murni.


Keadaan asimetri tersebut mendukung materi. Sebagai akibat kelebihan sekitar satu bagian per miliar detik, alam semesta mampu bertahan dengan cara yang lebih baik hingga matang. Alam semesta terus-menerus berkembang, timbul suatu bentuk kesenjangan dimana partikel yang terbentuk terus tumbuh menjadi kompleks (besar). Partikel yang mulai mendominasi adalah bagian-bagian dari materi. Mereka terbentuk dan hancur atau mengalami peluruhan oleh partikel anti materi, tanpa melalui suatu proses yang bersamaan.


Alam semesta terus mengembang, dan temperaturnya juga terus mendingin, partikel umum mulai terbentuk Partikel-partikel ini disebut baryon dan termasuk foton, neutrino, elektron dan quark yang akan menjadi blok bangunan materi dan kehidupan seperti yang kita kenal. Periode ini disebut periode Bariongenesis. Selama periode Bariongenesis, panas yang masih intens sehingga partikel-partikel berat seperti proton atau neutron belum terbentuk. Pada saat ini, hanya ada sup quark.


Setelah alam semesta terus mendinginkan sampai sekitar 3000 milyar derajat Kelvin, transisi radikal mulai terbentuk. Transisi ini bagaikan transisi fase air yang berubah menjadi es. Dimana hadrons yakni komposit partikel seperti proton dan neutron, menjadi sub-bagian yang sangat umum diproduksi. Selain hadrons, partikel yang lebih ringan yang disebut lepton juga terbentuk, meskipun begitu antara hadrons dan lepton tidak saling bereaksi.


Lepton ini, meliputi elektron, neutrino dan foton, yang akan segera dapat bergabung dengan kerabat Hadron mereka untuk membentuk  sebuah paduan yang akan menentukan materi umum yang kita kenal saat ini. Dari paduan-paduan antara hadron dan lepton selanjutnya memproduksi materi fisik. Dari materi fisik yang terbentuk itu, kemudian terbentuklah materi terang dan materi gelap. Materi-materi yang berbeda ini, kemudian di pisahkan. Selain materi terang dan materi gelap, even bigbang juga memproduksi MATERI PENYUSUN RUANG (semacam atom ruang) UNIVERSE KITA dan menyebarkannya pada  ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse). Selain atom ruang-waktu, bumi (materi) pengisi ruang tersebut  yaitu materi terang dan materi gelap tadi, juga disebar mengikuti penyebaran atom ruang-waktu Semesta (Universe) atau proses pengembangan volume ruang-waktu semesta (Universe) yang terbentuk itu.


Bagian Ketiga: Bangunan Geometri Universe Dibentuk Seperti Sebuah Gelembung

Mazmur 18 : 9. He bowed the heavens also, and came down: and darkness was under his feet. Dia menekukkan langit juga, dan turun: dan kegelapan di bawah kakinya


2 Samuel 22:10 He bowed the heavens also, and came down; and darkness was under his feet. Dia menekukan langit juga, dan turun, dan kegelapan di bawah kakinya


Pada Mazmur 18:9 dan 2 Samuel 22:10 ini. Tuhan memberitahukan kepada kita melalui Raja Daud tentang perbuatan-NYA yang mengatur bentuk dari langit (Ruang-Waktu Universe Kita) agar bentuk bangunan geometrinya menjadi seperti ditekuk atau dibengkokkan, yang tak lain adalah agar ruang langit (Ruang-Waktu Universe Kita) membentuk sebuah gelembung. Perbuatan Tuhan ini diungkapkan oleh Raja Daud dengan menggunakan bahasa fenomena pada kalimat “menekukkan langit”. Bagian yang ditekuk pertama-kali adalah bagian sisi atas lalu menyusul bagian sisi bawah dari universe, sehingga disebut dengan kalimat “and came down”. Setelah bagian sisi atas (berdasar pemahaman dan penglihatan kita sebagai  pengamat yang membayangkan aksi tersebut pada gambar dua dimensi) dan bagian bawahnya telah ditekuk, maka bentuknya menjadi sama yaitu berbentuk lingkaran sebuah gelembung. Kemudian diungkapkan juga tentang kondisi area disekitar atau disekeliling bayi universe kita yang terbentuk didalam ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse / Samudra Raya) tersebut dengan menggunakan bahasa fenomena pada kalimat “kegelapan ada dibawah kakinya”.


Bagian Ke-empat: Oleh Perintah Tuhan, Seluruhnya Dijalankan Oleh Roh Eloh

Mazmur 18: 10 And he rode upon a cherub, and did fly: yea, he did fly upon the wings of the wind. Dan dia naik di atas kerub, dan terbang: ya, dia terbang di atas sayap angin


2 Samuel 22:11 And he rode upon a cherub, and did fly: and he was seen upon the wings of the wind. Dan dia naik di atas kerub, dan terbang dan dia terlihat pada sayap angin


Pada Mazmur 18:10 dan 2 Samuel 22:11 ini. Tuhan memberitahukan kepada kita melalui Raja Daud tentang proses penciptaan universe kita didalam ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse) tersebut dilakukan oleh Tuhan melalui energi yang berasal dari DIRINYA sendiri yaitu kuasa Roh Eloh sendiri. Semua hal itu diterangkan dengan bahasa-bahasa fenomena dan bahasa simbolis. Dimana seperti yang kita ketahui bahwa kerub adalah malaikat kecil yang bersayap, jadi disini kerub merupakan simbol dari kendaraan roh, kendaraan yang dimaksudkan tidak lain adalah kendaraan atau alat atau media penopang atau tumpuan atau pendukung. Sementara ungkapan “terbang atau melakukan terbang” disini jelas bermakna sebagai “bekerja”. Dan dari ungkapan “terlihat pada sayap angin” dapat kita artikan sebagai “kegiatan yang dilakukan melalui kuasa Roh Eloh, ingat kata “angin” disini merujuk kepada “angin Eloh yang tak lain adalah Roh Eloh sendiri. Jadi makna keseluruhan dari Mazmur 18:10 dan 2 Samuel 22:11 ini. adalah bahwa “Tuhan menciptakan dan mengatur serta mengarahkan universe kita ini dengan menggunakan atau bertumpukan kepada energi yang berasal dari diriNYA sendiri yaitu Roh Eloh”.

 

Bagian Kelima: Bigbang Terjadi Didalam Ruang-Waktu Tehom (Rumah Multiverse)

Mazmur 18:11. He made darkness his secret place; his pavilion round about him were dark waters and thick clouds of the skies. Dia menjadikan kegelapan tempat rahasianya, kemah yang ada disekitarnya adalah perairan gelap dan awan tebal dari langit.


2 Samuel 22:12 And he made darkness pavilions round about him, dark waters, and thick clouds of the skies. Dan dia membuat kemah yang gelap gulita di sekitarnya, perairan gelap, dan awan tebal dari langit tertinggi.


Pada Mazmur 18:11 dan 2 Samuel 22:12 ini, Tuhan menjelaskan kepada kita melalui Raja Daud tentang kondisi seluruh ruang disekitarnya dan tentang segala sesuatu yang ada di sekitar universe kita setelah terbentuk. Dari ungkapan “Dia menjadikan pondok (ruangan / lingkungan) yang gelap gulita disekitarnya” bermakna lingkungan disekitar universe kita yang baru terbentuk itu dalam keadaan sangat gelap. Lingkungan yang gelap itu tidak lain adalah kedalaman ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse / Samudra Raya) tempat bigbang terjadi. Kemudian ungkapan “perairan yang gelap”  adalah untuk menyebutkan bahwa Air (Materi Roh) yang tidak digunakan untuk bahan baku penciptaan universe kita, yang mengisi ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse) tersebut juga dalam keadaan gelap.


Kemudian ungkapan “awan tebal dari langit tertinggi” ini adalah kalimat yang digunakan untuk menyebutkan bahwa segala sesuatu yang ada setelah Air (Materi Roh) yang terdapat dilingkungan setelah universe kita adalah pembatas atau dinding antara ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse)  kita dengan ruang-waktu Surga (Firdaus), dimana dinding atau bagian terluar dari ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse) tersebut diciptakan dari Air (Materi Roh) dengan bentuk yang bergumpal-gumpal diseluruh bagian terluar atau menjadi kulit atau yang menjadi selaput dari ruang-waktu Tehom (Rumah Multiverse) kita, yang akibatnya area langit tertinggi atau ruang-waktu Surga (Firdaus) menjadi tidak tampak.


Bagian Ke-enam: Universe Mengembang, Materi Yang Terbentuk Meninggalkan Pusat Bigbang

Mazmur 18: 12. At the brightness that was before him his thick clouds passed, hail stones and coals of fire. Pada kecerahan yang ada di depannya awan tebal (nebula) berlalu, hujan batu (benda-benda tak bercahaya) dan bara api (bintang dan galaksi).


2 Samuel 22:13 Through the brightness before him were coals of fire kindled. Melalui kecerahan didepannya adalah bara api yang menyala-nyala.


Pada Mazmur 18:12 dan 2 Samuel 22:13 ini Tuhan memberitahukan kita melalui Raja Daud tentang sistem galaksi-galaksi yang telah terbentuk dan pergi menjauhi atau meninggalkan pusat bola bigbang. Dimana ungkapan “kecerahan atau sinar terang” yang tidak lain adalah ungkapan yang digunakan untuk menyebutkan cahaya raksasa dari bola bigbang itu sendiri. Lalu pada versi Mazmur terdapat ungkapan “berlalu”, ungkapan ini memiliki makna “meninggalkan atau pergi dari”, sementara ungkapan“melalui” pada versi Samuel, berarti “telah keluar melalui”.


Kemudian pada versi Mazmur terdapat istilah “hujan batu”, ini jelas merujuk kepada “materi terang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri” yang terbentuk secara terus-menerus, benda-benda yang dimaksudkan itu adalah planet, komet, satelit, dan asteroid. Yang terakhir, istilah “awan tebal”, sebutan ini tidak lain adalah merujuk kepada nebula – nebula yang juga terbentuk. Semetara itu baik pada versi Mazmur maupun pada versi Samuel terdapat ungkapan “bara api yang menyala-nyala”, ini adalah untuk menyebutkan materi terang yang dapat menghasilkan cahaya sendiri, yaitu bintang-bintang. Jadi secara keseluruhan  maksud kalimat pada Mazmur 18:12 dan 2 Samuel 22:13 ini adalah untuk menyebutkan sistem seluruh galaksi yang terbentuk sembari menjauh dari pusat bola bigbang.


Setelah sekitar 1-3 menit yang telah berlalu sejak penciptaan alam semesta, proton dan neutron mulai bereaksi satu sama lain untuk membentuk deuterium (isotop Hidrogen / Hidrogen Berat). Kemudian deuterium segera bergabung  lagi membentuk neutron yang selanjutnya membentuk tritium. Seluruh tritium yang terbentuk akan menangkap proton lain sehingga membentuk inti helium. Dipercayai bahwa selama periode tiga menit pertama terciptanya alam semesta, setiap satu inti helium yang ada dibentuk oleh setiap sepuluh proton.


Setelah pendinginan lebih lanjut, kelebihan proton ini akan mampu menangkap elektron untuk membentuk hidrogen umum. Akibatnya, hari ini pada seluruh bagian alam semesta yang dapat diamati diduga mengandung satu atom helium untuk setiap sepuluh atau sebelas atom hidrogen. Dari helium dan hidrogen yang terbentuk itulah seluruh bintang-bintang yang terdapat didalam ruang-waktu semesta (Universe) diciptakan.


Pada materi terang non helium dan non hidrogen, atom-atom yang lahir kemudian saling bersatu membentuk suatu “unsur” dan bahkan bentuk persenyawaan, Karena masih baru terbentuk dan temperatur yang panas menyebabkan semua materi masih berwujud gas, bagian terluar dari bola bigbang temperaturnya mulai menurun. Bagian terluar yang berwujud gas ini mulai menjauhkan diri dari bola bigbang, materi yang berwujud gas mulai mendingin dan menjadi berwujud cair. Semakin lama karena terdorong oleh energi dorong dari even bigbang itu, materi-materi itu makin menjauh dari bola bigbang dan temperaturnya juga semaki menurun, sampai materi-materi tersebut berubah wujud menjadi padat.


Kumpulan materi materi yang memadat itu, selanjutnya akan membentuk benda-benda non bintang pada sebuah sistem tata surya. Benda-benda yang dimaksud adalah planet, komet, asteroid, satelit, nebula dan lain-lain. Karena sistem tata surya yang terbentuk sangat banyak, akhirnya kumpulan dari sistem tata surya yang jumlahnya sangat banyak itu membentuk galaksi-galaksi, inilah galaksi-galaksi awal di alam semesta. Seluruh galaksi yang terbentuk tersebut bergerak menjauh untuk meninggalkan bola cahaya bigbang. Demikian seterusnya, pada seluruh bagian tepi atau permukaan bola bigbang itu terus menerus membentuk galaksi-galaksi sampai bola bigbang itu sendiri  menyusut lalu hilang.


Proses pengembangan alam semesta di dalam Alkitab di sebut dengan Penguluran langit.

          Untuk dapat memahami hal ini, saya akan meng-analogi-kannya dengan kegiatan ketika saya bermain sebuah layang-layang dan saya menjadikan anda sebagai pengamat. Anggap nama saya adalah  bigbang, yang berpakaian warna cerah. Saya memainkan sebuah layang-layang yang motif gambar sebuah galaksi, dan saya memiliki tali layangan yang panjang, yang saya gulungkan pada kaleng. Ketika saya (bigbang) mulai menerbangkan layang-layang yang bermotif gambar sebuah galaksi, agar layang-layang yang saya mainkan tersebut semakin tinggi, maka saya harus MENGULURKAN tali layangan saya sepanjang mungkin. Saat itu, anda sebagai seorang pengamat, akan melihat jarak layang-layang saya yang bermotif sebuah galaksi tersebut semakin jauh dari saya sebagai pusat bigbang.


 

          Jadi seperti itulah apa yang dimaksudkan dengan istilah mengulurkan langit (universe) yang disebutkan oleh Alkitab. Bahwa apa yang dimaksud dengan istilah “mengulurkan langit” itu tidak lain adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menambah jarak radius gelembung ruangwaktu (langit / ruang alam semesta) itu sendiri.  Anggap layang – layang yang bergambar motif sebuah galaksi itu adalah galaksi yang terbentuk paling awal dan yang menjauh paling awal juga dari pusat (bigbang) dimana galaksi tersebut terbentuk semula. Dan saya yang memainkan layangan tersebut sebagai bola bigbangnya.


 

          Jadi dari ungkapan “mengulurkan langit” disini jelas memperlihatkan bahwa Tuhan memperpanjangkan jarak radius gelembung langit (ruang-waktu) sehingga volumenya menjadi besar. jarak terkini dan terjauh dari ujung sisi ruang alam semesta yang satu ke ujung sisi yang lainnya  adalah jarak atau diameter dimensi ruang-waktu semesta (Universe). Berikut adalah beberapa ayat Alkitab yang memberitahukan bahwa Tuhan mengulur radius ruang-waktu semesta (Universe) kita, sehingga menyebabkan volume ruang-waktu semesta (Universe) kita juga menjadi semakin mengembang.


 

Yesaya 42:5 KJV; Thus saith God the LORD, he that created the heavens, and stretched them out; he that spread forth the earth, and that which cometh out of it; he that giveth breath unto the people upon it, and spirit to them that walk therein. (Beginilah firman TUHAN Elohim, dia yang menciptakan langit, dan mengulurkannya, ia yang menyebarkan bumi (materi), dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya.



Translate Sains: Seperti inilah kata Tuhan, Yang menciptakan UNIVERSE dan mengulurkan radiusnya (sehingga volumenya mengembang), dan yang menyebarkan segala macam MATERI pada universe itu, termasuk planet bumi dengan segala makhluk penghuninya.

 

Yesaya 45:12 KJV;  I have made the earth, and created man upon it: I, even my hands, have stretched out the heavens, and all their host have I commanded.  Akulah yang menjadikan bumi   dan yang menciptakan manusia diatasnya, tangan-Kulah yang mengulurkankan langit,   dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh Their Host (Tuan Rumahnya / Materi Pengisinya).



Yesaya 40:22 KJV;  It is he that sitteth upon the circle of the earth, and the inhabitants thereof are as grasshoppers; that stretcheth out 
the heavens as a curtain, and spreadeth them out as a tent to dwell in: Dia yang bertakhta  di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang;  Dia yang mengulurkankan langit  seperti kain  dan memasangnya seperti kemah kediaman! 


 

Jeremy 10:12 KJV; He hath made the earth by his power, he hath established the world by his wisdom, and hath stretched out the heavens by his discretion. Tuhanlah yang menjadikan   bumi   dengan kekuatan-Nya, yang menegakkan dunia dengan kebijaksanaan-Nya,  dan yang mengulurkankan langit   dengan akal budi-Nya. 


 

Jeremy 51:15 KJV; He hath made the earth by his power, he hath established the world by his wisdom, and hath stretched out the heaven by his understanding. Tuhanlah yang menjadikan bumi dengan kekuatan-Nya, yang menegakkan dunia dengan kebijaksanaan-Nya,   dan yang mengulurkan  langit dengan akal budi-Nya. 


 

Yesaya 51:13 KJV;   And forgettest the LORD thy maker, that hath stretched forth the heavens, and laid the foundations of the earth; and hast feared continually every day because of the fury of the oppressor, as if he were ready to destroy? and where is the fury of the oppressor? 

Sehingga engkau melupakan TUHAN yang menjadikan  engkau, yang mengulurkankan terus-menerus langit, dan meletakkan dasar bumi, sehingga engkau terus gentar sepanjang hari terhadap kepanasan amarah orang penganiaya, apabila ia bersiap-siap memusnahkan? Di manakah gerangan kepanasan amarah orang penganiaya itu?


 

Zakharia 12:1 KJV;  The burden of the word of the LORD for Israel, saith the LORD, which stretcheth forth the heavens, and layeth the foundation of the earth, and formeth the spirit of man within him. Ucapan ilahi. Firman TUHAN tentang Israel: Demikianlah firman TUHAN yang mengulurkan terus-menerus  langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia:


         

          Pada kitab Yesaya 42:5 KJV, Yesaya 45:12 KJV, Yesaya 40:22 KJV, Jeremy 10:12 KJV dan Jeremy 51:15 KJV menyebutkan bahwa Tuhan mengulurkan (Menambah) radius ruang-waktu semesta (Universe) kita. Dan pada kitab Yesaya 51:13 KJV bersama kitab Zakharia 12:1 KJV,  menyebutkan bahwa proses penguluran tersebut masih berlangsung sampai hari ini (stretched forth), sehingga menyebabkan panjang diameter dan luas volume gelembung ruang-waktu semesta (Universe) kita semakin bertambah secara terus-menerus.

 

 

0 komentar :

Posting Komentar

 

Translate

Label

Adat (5) Bigbang (14) Budaya (5) Dayak (10) Kerajaan Dayak (11) Multiverse (3)